Kisah Bu Tien Ramalan Rp 40 Ribu yang Menjadi Kenyataan, Berdiri Sama Tinggi Duduk Sama Rendah
Tanpa pikir panjang, peramal itu langsung beberkan nasib mujur sang suami, Soeharto. Saat itu sang suami belum menjadi presiden.
Sontak Bu Tien menjadi tertarik dan ingin mendengarkan ceritanya.
"Sekedar mengisi keisengan saya setuju saja. Setelah orang itu melakukan cara-cara sesuai 'ilmunya', ia lalu menceritakan keadaan masa lalu saya. Banyak yang cocok. Saya jadi penasaran sehingga ingin tahu lebih lanjut apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang," kenang Bu Tien dalam bukunya.
Dilansir dari Intisari (grup TribunJatim.com), dialog pun berlanjut, hingga akhirnya mengarah kepada nasib Soeharto.
Lagi-lagi pria itu mempertontokan 'jurus’-nya.
Baca juga: Sejak Mei Hingga Juni Dua Titik Api Terpantau di Muarojambi di Dua Kecamatan
Bu Tien terpana.
"Madam.. Suami Madam akan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan presiden yang sekarang, Soekarno," kata pria itu.
Mendengar penjelasan itu, Bu Tien hanya tersenyum dan mengaku tidak percaya dengan sang peramal.
"Ah, tak mungkin…. Suami saya hanya seorang perwira tinggi TNI AD. Sebagai Panglima Kostrad. Sesekali hanya mewakili Menteri/Panglima AD. Itupun sudah berat sekali. Saya tidak percaya," katanya.
Sang peramal mengaku tak akan memaksakan Bu Tien untuk mempercayai ramalannya.
Justru yang ia perlukan adalah imbalan jasa ramalannya.
Bu Tien kemudian bertanya, berapa bayarannya.
Sang pria itu menjawab, "Forty thousand (empat puluh ribu rupiah)."
Akan tetapi Bu Tien menangkapnya lain.
Bu Tien juga mengira sang peramal itu minta imbalan forteen thousand (empat belas ribu).
Gara-gara itu, Bu Tien masuk kembali ke dalam kamarnya untuk mengambil uang.