Dicap Buzzer Jokowi, Denny Siregar, Eko Kuntadhi dan Ade Armando Dikuliti Andy F. Noya
Denny Siregar dan Eko Kuntadhi, serta akademisi Ade Armando mengaku tidak dibayar Jokowi atas cuitannya di Twitter.
"Ya kadang-kadang tiga miliar, kadang-kadang lima miliar sebulan," kata Denny Siregar sambil tertawa.
"Ini dikutip loh Den. Ini dikutip jadi judul besok," timpal Ade Armando.
Denny Siregar dan Ade Armando tertawa.
"Ini, yang kayak gini-gini loh," kata Ade Armando menunjuk Denny Siregar.
"Yang dipotong (diedit)," timpal Andy.
"Ya masih mendinglah daripada tiga puluh setengah juta sebulan," kata Denny Siregar.
Andy pun kembali bertanya soal tudingan Buzzer yang disematkan kepada ketiganya.

"Jadi tuduhan Buzzer ini. Karena faktanya Anda itu, Anda bertiga ini, seakan-akan kalap membela Pak Jokowi. Apapun yang disampaikan Pak Jokowi, benar. Apapun yang menyerang pak Jokowi, kalian lawan," kata Andy.
Eko Kuntadhi pun bersuara.
Menurut Eko Kuntadhi, posisi mereka di Pilpres memang tegas mendukung Jokowi.
"Sehingga kemudian pada saat pemilu-pemilu itu kan kita ketemu sama Pak Jokowi sebagai fans gitu, di foto-lah," kata Eko Kuntadhi.
"Foto-foto tadi," timpal Andy.
"Ya ramailah beredar ke mana-mana," lanjut Eko Kuntadhi.
Jadi, lanjut Eko Kuntadhi, foto itulah yang kemudian memunculkan stigma Buzzer.
Eko Kuntadhi pun menjelaskan bahwa mereka tidak serta merta mendukung semua kebijakan Jokowi.