Berita Sarolangun
Warga Dusun Sekeledi Gotong Jenazah Sejauh 8 Km, Pengakuan Kades Batu Empang Buat Miris
Pengguna media sosial dihebohkan dengan aksi warga Dusun Sekeledi yang harus menggotong jenazah warganya sejauh 8 km.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
Dalam postingannya Ardiansyah menuliskan, "Ya Allah beginilah cara kami huluan Batang Asai, Desa Batu Empang membawa mayat kalau ada orang yang meninggal harus ditandu dengan banyak orang, dengan jarak tempuh 8km, semoga keluarga yg ditinggalkan tabah dan sabar. Meninggal karena melahirkan anak tinggal di dalam. Mayat dibawa ke Lahat Sumatera Selatan (Sumsel) Semoga selamat sampai tujuan... Amin yra" tulis Ardiansyah.

saat dihubungi wartawan, Ardiansyah mengatakan, kejadian tersebut pada Kamis (17/6/2021).
Yeyen (29) meninggal saat hendak melahirkan anak keduanya.
Sempat viral warga Batang Asai gotong keranda sejauh 8 km, begini ceritanya (TRIBUNJAMBI/RIFANI HALIM)
Ironisnya, ibu dan calon si bayi meninggal.
Yeyen merupakan warga Lahat, Sumatera Selatan. Ia tinggal dan bekerja mengikuti suaminya Mikron, di Desa Batu Empang.
"Yeyen meninggal mau melahirkan anak keduanya, sekira pukul 16.00 WIB Kamis 17 Juni 2021. Karena pihak keluarga minta dikuburkan di Kampungnya di lahat, maka baru esok harinya Jumat warga membawa mayat tersebut keluar, karena jarak tempuh untuk memikulnya jauh," kata Ardiansyah, Jum'at (19/6/2021).
Dia menjelaskan, warga mulai memikul keranda mayat Yeyen sekira pukul 8.00wib dari Dusun Sekeladi, karena mau salat Jumat, warga istrahat di Dusun Tangkui Desa Batu Empang dan membawa mayat ke dalam Masjid.
"Sekitar jam 14.00 WIB mayat sampai melewati Desa Batin Pengambang dan Desa Tambak Ratu yang sudah di tunggu oleh ambulan dari Puskesmas Kecamatan Batang Asai untuk di bawa oleh keluarganya," jelas Ardiasyah.