Toni Manalu Diculik Lalu Dianiaya 6 Anggota TNI AL hingga Tewas, Gara-gara Urusan Mobil Calon Mertua

Bungka Patiar San Francisco Manalu alias Toni Manalu sempat hilang sebelum ditemukan tewas dengan penuh luka lebam.

Editor: Teguh Suprayitno
kompas.com
Ilustrasi 

Julius mengatakan berkali-kali KSAL Laksamana TNI Yudo Margono meminta anggotanya untuk tidak menyakiti hati rakyat.

"Berkali-kali bapak KSAL menyampaikan, jangan pernah menyakiti hati rakyat. Dekatlah dengan rakyat, produktif dengan rakyat dan sebagainya," ucapnya.

Kadispenal Julius, menyebut bahwa pihak TNI AL sudah bersilaturahmi dengan keluarga korban pengeroyokan.

Namun Kadispenal mengatakan, proses hukum terhadap oknum TNI AL pelaku penganiayaan yang menyebabkan tewasnya warga sipil di Purwakarta tersebut, tetap akan tetap berlanjut.

"Jadi antara keluarga dengan TNI Angkatan Laut sudah melakukan silaturahmi yang cukup baik, tetapi proses hukum tetap kita lanjutkan, tidak ada tawar menawar," ucap Kadispenal.

Dalam kesempatan yang sama, Kadispenal juga menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam dari KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

"Bapak KSAL secara pribadi menyampaikan rasa duka cita yang mendalam terhadap peristiwa ini. Kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia, kepada keluarga korban," ujarnya.

Kronologi Penculikan dan Penganiayaan

Komandan Puspomal Laksamana Muda TNI Nazali Lempo mengungkap kronologi penculikan dan penganiayaan dua warga Purwakarta yang mengakibatkan satu orang tewas.

Kejadian ini diawali aduan orangtua calon istri seorang oknum prajurit bertugas di Polisi Militer AL, yang kehilangan mobil.

Oknum tersebut melibatkan lima temannya di TNI AL yang pada waktu itu tengah berlatih sebagai atlet dayung di kawasan Purwakarta.

Tak berapa lama, pelaku berhasil ditemukan.

Enam anggota TNI AL tersebut membawa dua orang warga yang diduga pelaku pencurian mobil ke Wisma Atlet Purwakarta.

Komandan Puspomal Laksamana Muda TNI Nazali Lempo
Komandan Puspomal Laksamana Muda TNI Nazali Lempo

Dua warga tersebut kemudian mengaku telah menggelapkan mobil orangtua pacar salah satu oknum TNI tersebut, bahkan hingga menjualnya.

Menurut Nazali, anggotanya saat itu mungkin lepas kendali dan emosi saat interogasi, sehingga melakukan penganiayaan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved