Pengakuan Rektor Unipar Usai Kasus Pelecehan Dosen Heboh: Saya Mau Cium, Dia Mengelak
RS, Rektor Universitas PGRI Agopuro (Unipar) Jember jadi perbincangan publik setelah kasus pelecehan seksual yang dilakukannya heboh.
Tidak hanya itu, untuk menghindari kasus serupa terulang, pihaknya juga meminta kepada pihak yayasan untuk melindungi para dosen perempuan karena dianggap rentan dengan pelecehan.

Terkait dengan laporan itu, Kepala Biro III Bidang Humas, Perencanaan dan Kerjasama Unipar Jember Achmad Zaki mengaku pihak kampus sudah melakukan sejumlah langkah sebagai bentuk penyikapan.
Bahkan, yang bersangkutan sudah mengundurkan diri dari jabatannya.
“Berdasarkan putusan tanggal 17 Juni, mantan pejabat tinggi (rektor) itu sudah mengundurkan diri,” kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon.
“Surat pengunduran dilakukan kemarin,”tambahnya.
Pelaku mengakui perbuatannya
Terpisah, RS yang merupakan rektor dan terduga pelaku pelecehan seksual itu saat dikonfirmasi mengakui perbuatannya.
Diceritakan, saat berada di hotel tempatnya menginap, ia awalnya hendak mengajak korban untuk makan.
Saat mengetuk pintu kamar korban dan dibuka, ia secara spontan ingin mencium korban.
“Begitu dia (korban) membuka, kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” papar dia.
Saat korban mengelak itu dirinya juga tidak memaksa untuk melakukan perbuatan lainnya.
“Intinya pada saat mau saya cium, dia mengelak,” ungkap dia.
Atas kejadian itu, dirinya mengaku minta maaf kepada korban dan keluarganya.
Sebagai pertanggungjawabannya, selain meminta maaf, ia juga sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai rektor.
“Terus terang saya mengakui khilaf, dan sudah minta maaf pada yang bersangkutan,” tambah dia.