Sahabat Rasulullah
Sahabat Nabi yang Menggali Sendiri Lubang Kuburnya di Pemakaman Baqi dan Wafat Tiga Hari Kemudian
Sejarah juga mencatat ada sahabat Nabi yang menggali sendiri lubang kuburnya di Pemakaman Baqi. Dialah sahabat Nabi Abu Sufyan bin Harits
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Pemakaman Baqi adalah tempat bersejarah. Di sana dikubur pada sahabat Nabi dan keluarga Rasulullah saw.
TRIBUNJAMBI.COM - Pemakaman Baqi adalah tempat bersejarah. Di sana dikubur pada sahabat Nabi dan keluarga Rasulullah saw.
Makam yang ada di Madinah itu kerap disinggahi umat Islam yang umrah.
Pemakaman Baqi yang luasnya sekitar 138 ribu meter persegi berada tak jauh dari Masjid Nabawi.
Dalam sejarahnya, tercatat bahwa sahabat Nabi Utsman bin Affan ra menjadi orang pertama yang dikubur di sana.
Hal itu disebutkan oleh Imam Suyuthi dalam kitabnya Tarikh Khulafa. Utsman wafat pada tahun 35 Hijriah Beliau ra wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah dan dimakamkan pada malam Sabtu antara magrib dan isya.
Sejarah juga mencatat ada sahabat Nabi yang menggali sendiri lubang kuburnya di Pemakaman Baqi.
Dialah sahabat Nabi yang bernama Abu Sufyan bin Harits.
Dikisahkan dalam buku Biografi 60 Sahabat Nabi, suatu hari kaum Muslimin melihatnya di tanah Baqi.
Ia sedang menggali lubang dan mempersiapkannya.
Ketika mereka menunjukkan keheranan terhadap yang ia lakukan, Abu Sufyan berkata, "Aku sedang menyiapkan makamku." Demikian Abu Sufyan bin Harits berujar.
Hanya tiga hari setelah itu, ia berbaring di rumahnya.
Sementara itu, keluarganya berkumpul dan menangisinya.
Dengan sangat tenang, ia membuka mata kemudian berkata, "Janganlah kalian tangisi aku karena sejak masuk Islam, aku tidak pernah berlumur dalam dosa!"
Sebelum kepalanya terkulai, Sufyan menatap ke atas, menyampaikan salam perpisahan pada dunia.
“Kisah perjalanannya adalah kisah tentang hidayah sesudah kesesatan, cinta sesudah kebencian, dan kebahagiaan sesudah kesengsaraan. Kisah tentang luasnya rahmat Allah ketika pintu-pintu-Nya terbuka bagi orang yang menyerahkan diri di hadapan Allah setelah lelah dalam kebodohan berkepanjangan” begitu Khalid Muhammad Khalid menulis dalam bukunya tersebut mengenai Abu Sufyan.
Abu Sufyan dulunya selama 20 tahun untuk memusuhi Islam.
Baca juga: Jadwal Pertandingan Euro 2020 Nanti Malam, Ada Duel Belanda vs Austria
Baca juga: Sahabat Nabi yang Masih Sepupu dan Sesusuan dengan Nabi Muhammad
Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Zaid bin Tsabit Penghafal dan Penghimpun Alquran yang Meminta Ikut Berjihad
Dua puluh tahun sejak Rasulullah diutus sebagai rasul hingga mendekati Yaumul Fath (Hari Penaklukan) yang agung Abu Sufyan mendukung kaum Quraisy dan para sekutunya.
Ia dulu menghujat Rasulullah dengan syairnya. Hingga akhirnya hidayah datang kepadanya, dan Abu Sufyan bin Harits pun masuk Islam.
"Ajarilah saudaramu ini berwudhu dan sunnah lalu bawalah kembali kepadaku,” kata Rasulullah memerintahkan Ali bin Abi Thalib saat Abu Sufyan berislam.
"Umumkankah kepada umat bahwa Rasulullah telah ridha kepada Abu Sufyan maka ridhailah ia!" Kata Rasulullah ketika itu.
Abu Sufyan bin Harits dan Rasulullah sesungguhnya adalah saudara sesusuan.
Mereka sama-sama disusui oleh Halimah as-Sa'diyah.
Selain itu, sesungguhnya Abu Sufyan bin Harits adalah saudara sepupu Rasulullah. Nasab mereka bertemu di Abdul Muththalib. Abu Sufyan tak lain anak dari al-Harits bin Abdul Muththalib.