TANGIS Pecah Ibu Markis Kido di Depan Makam Sang Anak : Hidup dan Matinya Memang Mau di Lapangan
Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang, Senin (15/6/2021) malam pukul 18.30 WIB.
Mudah-mudahan Markis Kido bisa tenang di alam yang diimpikannya," kata salah satu perwakilan keluarga usai prosesi pemakaman.
"Bagi keluarga yang ditinggalkan, keluarga besarnya bisa ikhlas. Inilah yang terbaik buat Markis Kido, semoga bisa beristirahat dengan tenang," sambungnya.
Tangis ibunda pecah depan pusara Markis Kido, jenazah dimakamkan satu liang dengan ayah (kolase Youtube Tribunnews/Instagram pbsi)
Baca juga: Pria di India Wafat Tinggalkan 39 Istri dan 94 Anak, Ketua Menteri : Dia Kepala Keluarga Terbesar
Sementara itu, Ibunda Markis Kido, Zul Asteria mulai tampak tegar melepas kepergian putranya.
Sambil terbata-bata, ibunda Markis Kido menyebut almarhum ingin dimakamkan satu liang dengan ayahnya, Djumharbey Anwar yang telah berpulang pada 2008 silam.
Tak hanya itu, Markis Kido pun menyebut ingin meninggal dunia di lapangan bulu tangkis.
Hal itu karena olahraga itulah yang membuatnya banyak menuai prestasi.
“Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya cuma bisa berdoa semoga masih bisa selamat,” kata Zul.
Baca juga: Nama Fahri Hamzah Mendadak Disebut JPU KPK dalam Sidang Kasus Suap Edhy Prabowo : Mau Jual Lobster
Detik-detik meninggalnya Markis Kido
Detik-detik meninggalnya legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido diungkapkan rekannya yakni Candra Wijaya yang berada di lokasi yang sama.
Candra Wijaya mengaku terkeju melihat rekannya itu tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang, Senin (14/6/2021) malam.
Menurut Candra Wijaya, mantan pemain yang hadir di arena, Kido tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri saat baru bermain setengah gim.
Saat itu sekitar pukul 18.30 WIB.