Kisah Militer RI

Kala Kopassus Dicemooh Media Asing, Namun Bikin Kejut Dunia Lewat Aksi 3 Menit Bebaskan Sandera

Lewat kisah heroik Kopassus melumpuhkan pembajak pesawat ini melalui operasi Woyla melambungkan nama Korps Baret Merah di dunia Internasional.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribunnews
Ilustrasi 

Lubang-lubang di dinding pesawat Woyla bekas peluru pasukan khusus anti teroris saat pembebasan sandera.

Menit-menit berikutnya terdengar raungan sirine ambulans mendekati pesawat yang sudah tiga hari lebih terparkir di landasan.

Beberapa orang segera diangkut ke rumah sakit. Sebuah bus kemudian datang menjemput para sandera.

Seluruh penumpang selamat.

Pukul 03.20, ambulans terakhir meninggalkan lokasi kejadian. Letnan Satu (Anumerta) Achmad Kirang dan Kapten Pilot Herman Rante meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Indonesia punya sejarah cemerlang dalam mengatasi pembajakan pesawat, yaitu saat Pasukan Anti Teror melumpuhkan pembajak Pesawat Garuda DC-9 atau Woyla pada 1 April 1981 di Don Mueang, Thailand.

Empat awak pesawat DC-9 Garuda “Woyla” yang dibajak Sabtu 28 Maret lalu. Dari arah jarum jam: Lidya yang sedang memegang foto almarhum Captain-pilot Herman Rante, Retna, Deliyanti yang memegang topi pilot almarhum, dan Co-pilot Hedhy Juwantoro pada upacara pemakaman Herman Rante di Taman Pahlawan Kalibata Senin kemarin.

Atas jasanya dalam operasi pembebasan sandera itu, Kirang yang saat itu berpangkat capa (calon perwira) mendapat Bintang Sakti dan kenaikan pangkat istimewa dua tingkat, prajurit para komando lainnya juga mendapat Bintang Sakti dan kenaikan pangkat satu tingkat.

Pembajakan pesawat GA-206 rute Palembang-Medan –kemudian dibelokkan ke Bangkok setelah mengisi bahan bakar di Penang (Malaysia)— itu bermotif tuntutan pembebasan beberapa orang yang ditahan karena terlibat pembunuhan empat anggota polisi dalam Peristiwa Cicendo di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Kata Anji Setelah Kedapatan Miliki Ganja: Sekali Lagi Saya Meminta Maaf

Baca juga: Sumber Daya Alam Nonhayati Yang Dimanfaatkan Manusia

Baca juga: Ahok Buat Pejabat Pertamina Gigit Jari, Fasilitas Kartu Kredit yang Limitnya Rp 30 Miliar Dihapus

Para pembajak juga menuntut tebusan 1,5 juta dollar AS.Kompas mencatat dua kali peristiwa pembajakan pesawat maskapai Indonesia sebelumnya.

Pertama, pesawat jenis Vickers Viscount milik Merpati Nusantara Airlines rute Surabaya-Jakarta, dengan nomor penerbangan 171, pada 5 April 1972 di Bandara Adi Sucipto, Jogjakarta.

Kedua, pesawat DC-9 milik Garuda dengan nomor penerbangan GA-488 dari Jakarta menuju Surabaya, 5 September 1977.

(Tribunjambi.com)

Berita lainnya seputar Kopassus

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved