Berita Merangin

Disarsipus Merangin Bidik Suku Anak Dalam dan Anak Punk demi Sasaran Tingkatkan Literasi Anak Bangsa

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Merangin membidik Suku Anak Dalam (SAD) dan anak jalanan atau anak punk.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/darwin sijabat
Disarsipus Merangin 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Merangin membidik Suku Anak Dalam (SAD) dan anak jalanan atau anak punk.

Ini guna meningkatkan literasi anak bangsa dan menumbuhkan minat baca warga Kabupaten Merangin.

Ferdi Ansori, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Merangin mengatakan pembinaan yang dilakukan untuk mengembangkan bakat dan diharapkan mampu meningkatkan perekonomian.

Sebab saat ini, Ferdi mengakui dampak pandemi covid-19 yang mewabah ke Kabupaten Merangin mengakibatkan jumlah kunjungan ke perpustakaan turun drastis. Saat ini yang mengunjungi perpustakaan dari kalangan akademisi atau perguruan tinggi.

Meski demikian, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi anak bangsa melalui pendekatan langsung ke Suku Anak Dalam (SAD) dan anak jalanan (punk).

"Bagaiamana buku konvensional bisa bermanfaat ditengah kemajuan teknologi," ujarnya.

Pihaknya bekerjasama dengan stakeholder, seperti Kejaksaan Negeri Merangin, Polres Merangin, desa, kampus dan sekolah hingga pesantren.

Menurut Ferdi, sasaran tersebut untuk menjangkau warga yang selama ini belum tersentuh dengan buku.

Inklusi sosial itu untuk pemanfaatan buku, bukan hanya saja untuk membaca saja, tetapi untuk menerapkanya dalam kehidupan. Sehingga perpustakaan tidak lagi disebut gudang buku.

"Melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial kita melakukan pembinaan kepada Suku Anak Dalam (SAD)," ujarnya.

Pembinaan yang dilakukan itu berupa pengembangan bidang kerajinan tangan, UMKM dan usaha rumahan. Namun yang menjadi kendala yakni terbatasnya anggaran, terlebih adanya refocusing untuk penananganan Covid-19.

Kedepannya dikatakan Ferdi bukan hanya warga SAD saja, melainkan juga menyasar anak jalanan seperti anak punk.

"Kedepannya terkait Inklusi sosial itu juga kita targetkan anak jalanan, seperti anak punk dalam pengembangan bakat mereka," katanya.

Dia mengharapkan, melalui perpustakaan dapat mengubah kehidupan masyarakat, baik perubahan sikap, ekonomi ke arah yang lebih baik. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)

Baca juga: Pelantikan Gubernur Jambi Terpilih, Bahren Nurdin Imbau Percepat Pembenahan dan Evaluasi OPD-OPD

Baca juga: Sahabat Nabi yang Masuk Pertahanan Musuh saat Perang Yamamah,Selamat Meski Dikepung Pasukan Pedang

Baca juga: Gara-gara Aksinya, Saham Coca Cola Anjlok Sampai Rp 57 Triliun, Cristiano Ronaldo: Air

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved