Remaja ini Sebut Orangtuanya Mengetahui Dirinya Menjadi Wanita Malam: Mama Tahu Kok
"didapati dua orang perempuan yang diduga melakukan praktik prostitusi. Mereka baru lulus. Keduanya menjajakan diri melalui aplikasi chat online. Kedu
"Orang tua sudah cerai, saya jadi tulang punggung keluarga gantiin ayah. Bayar makan, listrik, sama kebutuhan lain," jelas Novi.
Diceritakan Novi, hasil uang yang didapat dari menjajakan diri hampir seluruhnya dikirimkan untuk kebutuhan sehari-hari di rumah.
Ia mengaku hanya mengambil uang untuk makan dan jajan saja.
"Cuma ambil buat jajan sama makan aja, sisanya dikirim semua. Boro-boro untuk foya-foya," ujar Novi.
Disisi lain, Novi mengaku baru beberapa pekan menjalani profesi sebagai pekerja seks komersial tersebut lantaran terjebak dalam pergaulan bebas yang membuatnya kehilangan keperawanannya.
Berbeda dengan Novi, rekannya yang juga ikut terjaring razia saat itu terlihat ketakutan.
Adalah Yuni, bukan nama sebenarnya merengek ke petugas agar tidak menghubungi orang tuanya.
Yuni mengaku terpaksa menjadi PSK melalui aplikasi kencan lantaran masalah perut.
Terlebih pasca dinyatakan lulus dari salah satu SMA swasta di Kota Tangerang tahun ini, dirinya belum juga mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya.
"Lagi kayak gini bagaimana saya mau cari kerja. Ijazah saja saya belum ada baru lulus tahun ini. Pak maaf tolong jangan telepon orang tua saya, nanti mereka marah kalau tau," pinta Yuni kepada petugas Satpol PP Kota Tangerang.
Kedua remaja cantik ini melakukan open Booking Out (BO) melalui aplikasi kencan MiChat dan tidak sungkan membeberkan tarif kencannya.
Keduanya mengaku mengenakan tarif Rp 500 ribu short time (sekali main), hingga 1 juta-an long time. Namun, keduanya mengaku bisa negosiasi. Tergantung kesepakatan.
"Saya menggunakan aplikasi MiChat, Pak. Biasanya 1 kali main tarifnya Rp 500 hingga Rp 800 ribu, Pak. Tapi kadang tergantung negosiasi," ucapnya.
Mereka mengaku belum lama ini melakukan open booking (BO) di sejumlah hotel.
Dibawa ke Dinas Sosial