Berita Tanjab Barat
Sosok Agit Atlit Panahan Disabilitas Targetkan Mendali Emas Untuk Banggakan Orang Tua & Tanjab Barat
Gigih Dwi Prasetyo, seorang atlit panahan asal Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat bisa menjadi contoh untuk kaum disabilitas
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rahimin
"Jangan pernah minder dengan kekurangan yang ada, karena kita punya potensi yang bisa kita kembangkan dan kita banggakan. Selagi orang lain mencemooh kita dengan mulut maka kita patahkan cemoohan itu dengan prestasi," sambungnya.
"Selagi orang lain mencemooh kita dengan mulut maka kita patahkan cemoohan itu dengan prestasi," ujar Gigih Dwi Prasetyo.
Agit yang merupakan lulusan dari PSBD Budi perkasa Palembang juga memotivasi pada teman-teman yang normal bahwa semua hasil dibentuk dengan proses yang seharusnya di wacanakan dan di realisasikan sedari dini.
Agit ingin mengajak semua orang khususnya di Tanjabbar supaya lebih semangat untuk meraih prestasi setinggi langit di bidangnya masing-masing.
Agit yang merupakan anak dari bapak Hayun Hamzah dan ibu Sabariah ini berharap mendapatkan hasil yang terbaik versi proses yang Ia lakukan agar bisa membanggakan orang tua dan nama baik Tanjab Barat.
Kondisi Agit yang menyandang tuna daksa ini bahkan membuat dirinya menjadi bangga karena bisa diberi kepercayaan untuk mengharumkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
"Kondisi yang ada di saya tidak menjadi kendala bagi saya malah menjadi bangga. Karena saya bisa di percaya dan diberi kesempatan, dan ini yang akan saya gunakan semaksimal mungkin," tegasnya.
Di sisi lain, kendala yang saat ini dihadapi oleh Agit adalah kendala yang sama dengan atlit-atlit panahan lainnya.
Untuk melakukan latihan panahan mereka belum memiliki lapangan resmi khusus cabor panahan. Selama ini atlit panahan di Tanjabbar masih berlatih di lapangan bola Persitaj.
• Sudah Lama Jalan Rusak dan Berlobang, Warga Desa Kademangan Minta Pemkab Muarojambi Perbaiki
• Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di Batanghari Tertinggi di Jambi, RSUD Hamba Siapkan 90 Tempat Tidur
• Tim Kementrian Sosial Tinjau Lokasi Kebakaran Mendahara Tengah, Dinas Terkait Akan Usulkan Bantuan
"Jadi untuk latihan harus berhenti latihan ketika cabor dari sepak bola mau latihan juga. Kemudian untuk peralatan yang minim sejak sedari awal kita berusaha dengan dana pribadi untuk memenuhi perlengkapan memanah," ujarnya.
"Meski demikian, tetap kami berusaha semaksimal mungkin untuk berlatih dan menunjukan hasil dari latihan kami selama ini. Kita berharap apa yang kita lakukan selama ini bisa di hargai dan kami atlet panahan khususnya mendapatkan perhatian dari Pemkab Tanjabbar," pungkasnya.(tribun jambi/samsul bahri)