Kata Denny Siregar Soal Niat Prabowo Beli Alutsista Rp 1.760 T: TMI Itu Isinya Orang Gerindra Semua
Denny Siregar ikut berkomentar soal rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beli alat utama sistem pertahanan (alutsista) senilai 1.760 triliun.
Denny Siregar Komentari Rencana Prabowo Beli Alutsista Rp 1.760 Triliun: TMI Itu Isinya Orang Gerindra Semua
TRIBUNJAMBI.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar ikut berkomentar soal rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beli alat utama sistem pertahanan (alutsista) senilai 1.760 triliun atau Rp 1,7 kuadriliun.
Menurut Denny Siregar, rencana pembelian alutsista tersebut wajar karena pinjaman jangka menengah, selama 23 tahun.
Namun yang menurutnya tidak wajar, kata Denny Siregar, lantaran orang-orang di PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) merupakan orang Gerindra.
"Rencana pembelian alutsista 1.760 T itu wajar sih, buat gua. Itu kan pinjaman jangka menengah, selama 23 tahun. Nyicil 76 T lah setahun. Anggaran Kemenhan 130 T setahun..
Yg gak wajar itu cuman, kok ya bisa2nya PT TMI itu isinya org2 Gerindra semua.
Hihihi..(emoji menutup mulut)," tulis Denny Siregar, lewat akun Twitter @Dennysiregar7, Jumat (11/6/2021) pukul 2.57 sore, seperti dilansir Tribun-timur.com.
Dilansir dari Kompas.com, pengadaan alat utama sistem pertahanan oleh Kemenhan memunculkan polemik.
Selain jumlahnya yang fantastis lantaran melebihi setengah besaran anggaran belanja negara pada APBN 2021, pengadaan alutsista dengan skema pinjaman itu juga melibatkan para kolega Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Keterlibatan para kolega Prabowo dalam pengadaan alutsista yang ditargetkan rampung pada 2024 itu mulanya terungkap lewat identitas perusahaan yang menjadi rekanan Kemenhan.
Baca juga: Peran Denny Siregar dan Diaz Hendropriyono Staf Presiden Dibongkar Rizieq Shihab di Pengadilan
Baca juga: Baru Sehari 49 Orang Ditangkap Usai Kapolri Ditelepon Jokowi, Gaga-gara Sopir Kontainer Ngadu
Baca juga: Rizieq Shihab Minta Denny Siregar Dipenjara Seperti Ahok, Abu Janda: Kirain Minta Foto Bugil Firza
Perusahaan yang menjadi rekanan tersebut yakni PT TMI.
Berdasarkan salinan akta perusahaan yang diterima Kompas.com, PT TMI didirikan sebagai perusahaan swasta nasional pada 14 Agustus 2020. Perusahaan ini berstatus perseroan tertutup.
Berdasarkan salinan akta tersebut, disebutkan terdapat tiga direktur dan seorang komisaris PT TMI dengan status tidak memiliki saham.
Mereka adalah Prasetyo Hadi (komisaris), Satrio Dimas Aditya, Tony Setya Boedi Hoesodo, dan Wicaksono Aji.
Sedangkan pengurus dan pemilik saham adalah Glenny H Kairupan sebagai komisaris utama, Harsusanto sebagai direktur utama, Judi Magio Yusuf sebagai komisaris, Mundasir sebagai direktur, dan Nugroho Widyotomo sebagai komisaris.

Dikutip dari Kompas.id, Glenny dan Magio adalah teman seangkatan Prabowo di Akademi Militer yang juga aktif di Partai Gerindra, Harsusanto adalah mantan pimpinan PT PAL, sedangkan Nugroho adalah lulusan Akmil 1983 dan Mundasir lulusan Akmil 1988.
Dalam akta tersebut juga disebutkan, berdirinya industri ini bertujuan sebagai industri pengolahan, industri pesawat terbang dan perlengkapannya, reparasi pemasangan mesin dan peralatan, hingga reparasi produk logam pabrikasi, mesin, dan peralatan.
Kemudian instalasi sistem kelistrikan, air (pipa) dan instalasi konstruksi lainnya, komunikasi jaringan irigasi, komunikasi dan limbah, hingga kontruksi telekomunikasi navigasi udara.
Corporate Secretary PT TMI Wicaksono Aji menjelaskan, PT TMI dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan.
Dulunya adalah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan di bawah Kemenhan.
PT TMI, kata dia, adalah wadah dari para ahli alutista berteknologi canggih, ahli elektronika, serta teknokrat anak bangsa yang mempelajari dan alih teknologi (ToT) dalam proses pencarian alutsista terbaik.
"Peran PT TMI adalah menganalisis dan memberi masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, baik itu pemerintah, pendidikan, maupun swasta dalam hal ToT," kata Aji.
Tanggapan Gerindra
Menanggapi pemberitaan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun membenarkan bahwa tiga dari empat orang komisaris PT TMI merupakan kader Partai Gerindra.
Sementara itu, satu orang di antaranya yaitu Prasetyo Hadi sudah mengundurkan diri sejak dilakukan penggantian antar waktu (PAW) anggota DPR pada enam bulan yang lalu.
"Pertama, saya konfirmasi yang namanya Prasetyo Hadi sudah mengundurkan diri sejak PAW jadi anggota DPR, mengundurkan diri sejak enam bulan lalu," kata Dasco saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/6/2021).
Untuk ketiga orang lainnya, yaitu Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, dan Angga Raka Prabowo, masih merupakan kader Gerindra. Menurut dia, tiga kader Gerindra dan satu mantan kader itu merupakan komisaris PT TMI.
Dasco juga menegaskan, PT TMI berada di bawah yayasan Kemenhan yang artinya bersifat swasta.
"PT TMI itu berada di bawah yayasan Kemhan, dan artinya bukan kepunyaan Kemhan secara langsung. Karena yayasan, itu sifatnya sudah swasta," ujarnya.
Oleh karena PT TMI yang sifatnya merupakan perusahaan swasta, lanjut Dasco, wajar apabila berisi kader-kader Gerindra.
"Maka, tidak ada salahnya kemudian ada Pak Glenny, ada Pak Yudi, dan Pak Angga Raka yang memang masih pengurus Gerindra," tambah dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sebut Pembelian Alutsista 1.760 T Itu Wajar, DS: Gak Wajar Itu,TMI Isinya Orang-orang Gerindra Semua.