Siapa Naftali Bennett yang Akan Gantikan PM Israel Benjamin Netanyahu? Sosoknya penuh Kontroversi
Masa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah hampir berakhir. Pemimpin politik sayap kanan Israel, Naftali Bennett digadangkan
TRIBUNJAMBI.COM - Masa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah hampir berakhir.
Pemimpin politik sayap kanan Israel, Naftali Bennett digadangkan akan menggantikan Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, pada Minggu (30/5/2021), Naftali Bennet mengumumkan telah bergabung dalam koalisi anti-Netanyahu.
Lalu, pada Rabu malam (2/6/2021), Naftali Bennet dan Yair Lapid sepakat membentuk pemerintahan baru untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu.
Yair Lapid merupakan pemimpin dari partai Yesh Atid (There is a Future).
Baca juga: Teror KKB Papua dalam Sehari, Diantaranya Tewaskan Satu Keluarga, Kapoda: Kami Tidak akan Mundur
Baca juga: Ini Resep Rahasia Mie Kangkung Asparagus Kota Jambi Yang Bikin Pembeli Ketagihan
Kontroversi Naftali Bennett
Pada 2013, dia mengatakan "teroris harus dibunuh, bukan dibebaskan".
Ia telah menimbulkan kontroversi dalam beberapa kesempatan.
Bennett pernah menyatakan bahwa Tepi Barat tidak sedang diduduki karena "tidak pernah ada negara Palestina di sini", dan bahwa konflik Israel-Palestina tidak dapat diselesaikan tetapi harus ditunda.
Selain memegang portofolio pertahanan, Bennett menjabat sebagai menteri ekonomi dan menteri pendidikan Netanyahu.
Bennett mengurangi retorika sayap kanannya untuk fokus pada krisis kesehatan, bergerak untuk memperluas daya tariknya dengan merilis rencana untuk menahan virus dan membantu perekonomian.
Berikut ini profil Naftali Bennett yang dikutip dari beberapa sumber:
Jewish Virtual Library menulis, Bennett lahir di Haifa, pada 25 Maret 1972.
Ia lahir dari pasangan Yahudi Amerika yang berimigrasi ke Israel dari San Francisco tepat setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Bennet merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.