Nasib Nelayan Ini Berubah Total Usai Temukan 'Harta Karun' Rp 22 Miliar di Tengah Laut
Nasib tiga puluh lima nelayan di Yaman ini mendadak berubah. Mereka jadi kaya raya setelah mendapatkan 'harta karun' yang mengambang di laut.
Nasib Nelayan Ini Berubah Total, Kaya Raya Usai Temukan 'Harta Karun' Rp 22 Miliar di Tengah Laut
TRIBUNJAMBI.COM - Nasib tiga puluh lima nelayan di Yaman ini mendadak berubah. Mereka jadi kaya raya setelah mendapatkan 'harta karun' yang mengambang di laut.
Harta Karun itu adalah ambergris senilai 1,1 juta poundsterling atau setara Rp 22 miliar dari dalam bangkai paus sperma.
Penemuan itu berawal dari seorang nelayan dari Seriah memberitahu sekelompok nelayan tentang bangkai paus sperma yang mengambang di Teluk Aden pada Februari lalu.
Nelayan dari al-Khaisah itu, diberitahu bahwa bangkai tersebut mungkin mengandung zat ambergris, atau 'muntah emas' dari paus.
Baca juga: Pemimpin Hamas Jamal Al Tawil Ditangkap Tentara Israel di Tepi Barat, Tuduhannya Tak Main-main
Baca juga: Malaysia Kerahkan Jet Tempurnya Kejar 16 Pesawat China, Tiongkok Terang-terangan Intimidasi Malaysia
Ambergris digunakan untuk pembuatan parfum. Harga ambergris bisa mencapai 35.000 poundsterling atau setara Rp 500 juta per kilogramnya.
Para nelayan akhirnya membawa paus itu ke pantai dan membelahnya, untuk melihat apakah ada ambergris di perut bangkai mamalia itu.
Kegembiraan yang luar biasa mereka rasakan, setelah menemukan gumpalan muntahan langka seberat 127 kg. Bongkahan harta karun itu kemudian ditaksir senilai 1,1 juta poundsterling atau setara Rp 22 miliar.
"Begitu kami mendekatinya, ada bau yang kuat dan kami merasa bahwa paus ini memiliki sesuatu," ujar salah seorang nelayan kepada BBC pada Selasa (1/6/2021).

Menurut orang yang mengetahui hal itu, sejumlah nelayan lalu memutuskan untuk mengait paus itu, dan membawanya ke pantai. Mereka lalu membelah bangkai tersebut untuk melihat apa yang ada di dalam perutnya.
“Dan ya, itu adalah ambergris. Baunya tidak terlalu enak tapi akan menghasilkan banyak uang.”
Ambergris memiliki bau busuk pada awalnya. Tetapi setelah mengering, bahan itu mengembangkan aroma manis dan tahan lama.
Sifat itu menjadikannya bahan yang sangat dicari dalam industri parfum. Itu juga alasan kenapa ambergris sangat mahal.
“Ketika kami menemukan ambergris, saya merasa sangat bahagia. Itu adalah harga yang tak terbayangkan,” ujat nelayan lain menambahkan melansir Daily Mail.
Yaman, salah satu negara termiskin di dunia. Rakyatnya bergantung pada pendapatan dari penangkapan ikan.