Soeharto Nyaris Jadi Sopir Taksi Tapi Dilarang Ibu Tien, 2 Kali Mau Mundur dari TNI Karena Frustasi
Soeharto pernah dua kali berniat mundur dari TNI dan niat cari pekerjaan lain, tapi ibu Tien melarangnya.
Menurut istrinya, Soeharto merencanakan mencari pekerjaan lain untuk membiayai keluarga yang tidak lagi bisa ditopang oleh penghasilannya sebagai Pangkostrad.
Dalam buku serupa, dalam memoarnya, Jusuf Wanandi membenarkan cerita Dayino, Soeharto pernah berniat mundur jadi tentara.
Menurut Jusuf - ceritanya bersumber dari Jenderal Sudjono Hoemardani, Soeharto memutuskan akan berhenti dari tentara karena kecewa tidak diangkat menjadi Panglima Komando Mandala Siaga (Kolaga) dalam rangka Operasi Dwikora ganyang Malaysia.
Jabatan tersebut diberikan Soekarno kepada Laksamana Madya Udara Omar Dani, Panglima Angkatan Udara yang jauh lebih junior dari dirinya.
"Dia menulis surat pengunduran dirinya dari Angkatan Darat pada bulan Mei (1965), tapi diintersep oleh Letnan Kolonel Sudjono Hoemardani hingga tidak sampai ke tangan Nasution," tulis Wanandi.
Dua kali gagal mundur sebagai prajurit ternyata membawa berkah tersendiri bagi Soeharto. Apalagi, tahun 1965, semakin gencarnya PKI dan harmonisnya hubungan PKI-Soekarno, serta meletusnya Gestapu, dengan tewasnya beberapa jenderal petinggi Angkatan Darat, membuat jalan Soeharto menuju tampuk kekuasaan, semakin lempang.
Puncaknya, ia menjabat sebagai Presiden selama 32 tahun sebelum diturunkan oleh mahasiswa pada Mei 1998 silam.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kisah Soeharto Dua Kali Niat Mundur TNI Tapi Dilarang Ibu Tien 'Saya Nikahi Tentara Bukan Supir'