SEHARI 17 Orang Meninggal Dunia karena Virus Corona di Kudus, Wisata Religi Diminta Tutup Sementara

Kabupaten Kudus menjadi bahan pembicaraan menyusul melonjaknya angka positif Covid-19. Dilaporkan angka positif covid-19 di Kudus melonjak hingga 700%

Editor: Rohmayana
Musawira
UPDATE Kasus meninggal karena covid-19 

Sementara itu Ratusan wisatawan yang datang ke Kabupaten Kudus diminta untuk putar baik.

Sedangkan sebagian lainnya yang tidak membawa surat bebas Covid-19, diminta untuk menjalani tes rapid antigen.

Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma, menambahkan sudah ada puluhan bus dan elf yang memuat wisatawan luar daerah yang disuruh putar balik.

Itu adalah upaya Polres Kudus untuk mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dalam merespon kenaikan jumlah kasus Covid-19.

"Kegiatan pembatasan ini untuk mengurangi jumlah kendaraan yang akan masuk wilayah kudus dari luar daerah. Dan kemudian kami suruh putar balik. Atau yang sekedar melintas kami alihkan lewat jalan lingkar," jelasnya, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: 620 Tahun Kota Jambi, Momentum Kebangkitan Kota Jambi dari Wabah Pandemi Covid-19

Pelarangan melintas itu berlaku untuk bus dan travel pariwisata atau kendaraan pembawa penumpang wisata yang memasuki kota Kudus.

Makanya penyekatan dilakukan pada area di perbatasan Kudus - Demak pada hari Rabu (26/5/2021).

Tak hanya itu, Polres Kudus juga melakukan pengecekan tes rapid antigen secara random terhadap kendaraan plat luar yang akan masuk wilayah kudus.

Untuk pendataan dan langkah antisipasi dini terhadap kemungkinan penularan virus Covid-19 yang dibawa oleh orang luar Kudus.

"Sore ini ada 25 wisatawan yang terpaksa dites karena tak membawa surat keterangan bebas Covid-19. Dari kesemuanya itu hasilnya negatif," pungkasnya.

Baca juga: Kondisi Terbaru Kehamilan Nagita Slavina Pasca Alami Kram, Dokter: Takut Apa Lo?

Bupati Kudus HM Hartopo menyebut penyekatan yang dilakukan Polres Kudus beserta tim gabungan dari Dishub itu untuk mengecek kendaraan luar daerah yang masuk ke wilayah Kudus. Terutama yang memiliki tujuan wisata.

"Mereka langsung di Rapid Antigen. Jika ada yang reaktif langsung diisolasi. Namun jika itu luar daerah langsung putar balik," terangnya.

Sementara terkait antisipasi penyebaran Covid-19, pihaknya akan mengoptimalkan Jogo Tonggo.

Selain itu juga kampung siaga yang telah digagas Polri, yang bersinergi dengan PPKM mikro yang telah dibentuk. (raf)

SUMBER : TribunJateng.com /WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved