Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas: Solidaritas ISKA Sangat Strategis
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghargai dan menilai positif tema Dies Natalis Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) ke-63
TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghargai dan menilai positif tema Dies Natalis Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) ke-63, “Solidaritas di Tengah Pandemi“.
“Menurut saya, tema ini amat strategis karena membangun solidaritas penting bagi keberhasilan penanggulangan Covid-19 yag dilakukan pemeritah dan masyarakat saat ini,” ujar Yaqut dalam video ucapan selamat ulang tahun kepada ISKA di Jakarta Jumat 28 Mei 2021.
“Untuk itu, ISKA sebagai organisasi cendekiawan dan intelektual berbasis keagamaan amat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai-nilai agama dalam komunitas Katolik dengan tetap menjaga komitmen merawat keindonesiaan termasuk menjaga dan meningkatkan semangat solidaritas sosial di tengah pandemi,” kata Menteri Agama.
Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia menyelenggarakan peringatan Dies Natalis ke-63 secara virtual pada Sabtu, 29 Mei 2021 dari Kapel Santa Ursula, Jalan Pos, Jakarta Pusat.
Acara diikuti perwakilan ISKA dari Sabang-Merauke, maupun dari luar negeri.
Ulang tahun virtual ini dirayakan dengan dua acara utama: misa syukur serta peluncuran buku Merawat Kebangsaan Berbasis Kearifan Lokal terbitan ISKA Press 2021.
Tiga pastor hadir mempersembahkan Ekaristi suci, yaitu Romo P Siswantoko Pr, Romo TB Gandhi Hartono SJ, Romo Guido Chrisna Hidayat SJ.
Ketua Presidium Pusat (PP ISKA), Hargo Mandirahardjo, mengatakan tema ulang tahun ini sengaja dipilih untuk menegaskan komitmen Ikatan Sarjana Katolik Indonesia dalam memelihara spirit solidaritas tanpa sekat di tengah pandemi Covid-19.
“ISKA akan terus bergerak melayani, berbelarasa dengan semua komponen anak bangsa untuk bersama-sama menggerakan solidaritas dan bergotongroyong di masa pandemi ini,” ujar Hargo.
Ketua Umum ISKA ini juga mengingatkan pentingnya kepatuhan pribadi maupun komunitas pada protokol kesehatan, semangat bela rasa, serta kepedulian kepada sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang. Hargo menambahkan, momentum pandemik Covid-19 perlu dihadapi dengan sikap positif. Yakni, meningkatkan nilai-nilai humanitas seluruh elemen bangsa dalam untuk bersama-sama menghadapi situasi darurat nasional ini.
Hal ini senada dengan pesan Menteri Agama terkait elemen-elemen humanitas dan nilai utama ajaran-ajaran agama dalam solidaritas.

Pertama, altruisme yaitu mendahulukan kepentingan orang lain serta bersedia membantu tanpa mengharapkan imbalan.
Kedua, solidaritas menunjukkan sinergitas sebagai kunci keberhasilan seturut pengalaman bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa.
Ketiga, solidaritas mengandung semangat kerukunan, menghargai perbedaan dan tanpa sekat.
“Oleh karena itu, semua bentuk solidaritas sosial tentu harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar Yaqut.