Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas: Solidaritas ISKA Sangat Strategis

Menteri Agama  Yaqut Cholil  Qoumas menghargai dan menilai positif tema Dies Natalis  Ikatan Sarjana  Katolik  Indonesia (ISKA) ke-63

Editor: Duanto AS
Istimewa
Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Hargo Mandirahardjo 

Sandra Nangoy, Ketua Panitia Dies Natalis ISKA ke-63, menyerukan pentingnya aspek pelayanan bagi semua insan ISKA.  Menurut Sandra,  solidaritas tanpa sekat hanya mungkin dibangun  di atas fondasi pelayanan.

“Kehadiran ISKA perlu dinyatakan melalui solidaritas  dalam  pikiran,  perkataan, perbuatan terutama bagi mereka yang paling rentan dan menderita  oleh pukulan pandemi,” tuturnya.
                                   
Wakil  Ketua Presidium Pusat ISKA Bidang Pertahanan dan Keamanan ini mencontohkan rangkaian aksi  sosial yang telah dilakukan organisasi massa Katolik ini dalam 18  bulan terakhir. Antara  lain bakti sosial  ke berbagai panti asuhan, panti jompo, hingga pengiriman ribuan paket pencegahan Covid-19  ke   berbagai rumah-sakit di lebih dari  27 provinsi terutama di daerah-daerah pelosok yang sulit dijangkau.

Sandra Nangoy, Presidum ISKA  Bidang Pertahanan – Keamanan dan  Ketua  Panitia Dies Natalis ISKA  ke-63
Sandra Nangoy, Presidum ISKA  Bidang Pertahanan – Keamanan dan  Ketua  Panitia Dies Natalis ISKA  ke-63 (Istimewa)

 
Sebagai organisasi para sarjana Katolik, ISKA  juga aktif membangun pelayanan di bidang ide dan pemikiran.

“Kolaborasi  di bidang  ilmu dan  pemikiran perlu terus dihidupkan untuk merawat semangat intelektuliatas kendati komunikasi-antar-manusia  terhambat  bahkan terputus di tengah pandemi,” kata Sekretaris Jenderal  Ikatan Sarjana Katolik Indonesa Joanes Joko.

Salah satu wujudnya adalah  produksi  FoKus  ISKA Channel, forum diskusi daring  yang mengedepankan pertukaran ide, ilmu, pemikiran para  intelektual dari berbagai  bidang. Antara lain para teolog, filsuf, ekonom, dokter,  ahli-ahli  kesehatan masyarakat, kriminolog, budayawan-juga tokoh-tokoh relawan  Covid-19  yang bertempur  di garis depan pandemi. 

“Program ini memang diinisiasi untuk menyuburkan khazanah  pemikiran di tengah  pandemi. Tapi melihat sambutan  publik  yang luas dan positif,  FoKus ISKA Channel akan  diteruskan pasca-pandemi” ujar Hargo, yang menggagas  kelahiran FoKus ISKA Channel  pada awal  2020.

Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Ende, Flores, sekaligus  Ketua  Komisi  Kerasulan Awam Konferensi  Waligereja  Indonesia (Kerawam  KWI) dalam pesan tertulisnya menyampaikan agar  ISKA terus meningkatkan pengembangan diri dan organisasi dari  segala aspek yang baik dan benar.
“Jadilah  patriot-patriot  tangguh, relevan,  inspiratif dalam  menyokong Indonesia Maju,” tulis Monsinyor  Sensi, sebutan akrabnya. 

Ketua Komisi Kerawam KWI, yang  membawahi  ormas Katolik se-Indonesia, juga mengingatkan agar ISKA sebagai organisasi intelektual berbasis keagamaaan  perlu  terus  aktif menyumbang "nilai-nilai kekatolikan demi cita-cita mulia bernegara dan berbangsa”. 

Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA)  lahir pada 22 Mei 1958.

Di usia 63, organisasi  ini telah berkembang luas dalam 17 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 125  Dewan Pimpinan Cabang (DPC). 
Kegiatan virtual ini dihadiri oleh Pengurus Pusat, DPD, dan DPC seluruh Indonesia serta  perwakilan masyarakat umum.

Sejumlah tokoh masyarakat serta para mantan Ketua Presidium ISKA mengirim ucapan selamat secara langsung mau pun  secara tertulis. (*)

Baca juga: Panduan Doa Rosario Gereja Katolik untuk Doa Selama Bulan Mei

Baca juga: Pernikahan Dua Tuna Netra di Gereja Katolik Katedral Denpasar Sangat Mengharukan, Siapa Saksinya

Baca juga: Nama Bayi Laki-laki Katolik, Ternyata Nama Ini Paling Langka dan Cocok untuk 2021

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved