Sahabat Rasulullah
Kisah Sahabat Nabi, Zubair bin Awwam Satu dari 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga
Dialah sahabat Nabi yang bernama Zubair bin Awwam, berislam sejak masih berusia belasan tahun
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Kisah Sahabat Nabi, Zubair ibn Awwam Perindu Syahid yang Tubuhnya Penuh Luka Akibat Perang
TRIBUNJAMBI.COM - Kecintaannya pada Islam dan Rasulullah telah ia buktikan sejak masih remaja.
Dialah sahabat Nabi yang bernama Zubair bin Awwam, berislam sejak masih berusia belasan tahun.
Satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga yang oleh Rasulullah disebut tetangganya di surga.
"Thalhah dan Zubair adalah tetanggaku di surga." Begitu sabda Nabi Muhammad Saw.
Sebagai sahabat Nabi yang pemberani, Zubair setelah hijrah ke Madinah lalu ke Mekkah, hingga ia mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah.
Dalam buku Rijal Haula Rasul Saw, dikisahkan bagaimana Zubair bin Awwam begitu ingin mati syahid.
Saking inginnya ia menjadi syuhada di jalan Allah, ia memberikan anaknya nama dengan nama para syuhada.
Para syuhada yang juga sahabat Nabi yang ia jadikan nama anaknya adalah; Abdullah bin Jahsy, Urwah bin Amar, Hamzah bin Abdul Muthalib, Khalid bin Sa'id dan Ja'far bin Abi Thalib.
"Begitupun aku memberi nama anakku dengan nama syuhada agar mereka berani menjadi syuhada," ujarnya.
Saat perang, tak jarang Zubair ibn Awwam ra mendapatkan luka.
"Banyaknya bekas luka tusukan yang mengenai tubuhnya dan masih membekas sesudah luka itu sembuh merupakan tanda yang menjadi bukti akan keberanian dan kebesaran Zubair." Tulis Khalid Muhammad Khalid.
Sekarang marilah kita dengarkan salah seorang sahabat Zubair yang melihat langsung tanda-tanda itu memenuhi tubuh Zubair bin Awwam.
Baca juga: Dulu Sahabat Nabi Lalu Mendukung Musailamah, di Neraka Gerahamnya Lebih Besar dari Gunung Uhud
Baca juga: Kisah Sahabat Nabi Muadz bin Jabal, Imamnya Para Ulama Pada Hari Kiamat
Baca juga: Zaid bin Khattab, Sahabat Nabi yang Membunuh Pria yang Gerahamnya Lebih Besar dari Gunung Uhud
Sang sahabat bercerita, "Aku menemani Zubair bin Awwam dalam sebuah perjalanan. Aku melihat tubuhnya dan kulihat tubuh itu penuh dengan luka karena pedang. Demikian juga di dadanya terdapat banyak bekas tusukan dan lontaran panah yang dalam layaknya mata yang cekung."
Aku berkata kepadanya: "Demi Allah, pada tubuhmu aku melihat sesuatu yang tidak pernah kulihat pada seorang pun."