WAWANCARA EKSKLUSIF

Jejak Indonesia dan KH Ahmad Dahlan di Thailand, Latih Pasukan Hingga Rawat Tanaman Kerajaan

Kalau kita lihat sejarah 1656 itu ketika Raja Narai ada orang Indonesia kemudian Raja Rama Lima 1871 ke Indonesia, kemudian tahun 1920an ini banyak...

Editor: Duanto AS
Istimewa/Tribunnews
Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman (kanan), dan Aminah Dahlan (kiri). 

Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman, menceritakan tentang sejarah jejak masyarakat Jawa dan KH Ahmad Dahlan di Thailand. Ia menceritakan hubungan erat Indonesia dan Thailand sudah terjalin sejak zaman kerajaan di masa lalu.

SATU di antara yang diceritakan, yaitu kitab suci Alquran tertua asal Indonesia masih tersimpan dengan baik di museum Ahmadiyah Islamiyah, Provinsi Narathiwat, Thailand.

Alquran tertua dari Indonesia yang ada di museum Ahmadiyah Islamiyah selesai ditulis pada 1634. Penulisnya Syekh Nuruddin Mohammad Hamid Roniri, yang berasal dari ujung Indonesia, Samudra Pasai.

"Secara hubungan diplomatik resmi, kita hubungan Indonesia dan Thailand dimulai 7 Maret 1950," ujar Rachmat kepada Tribun Network, Senin (24/5).

Disampaikan Rachmat dalam wawancara eksklusif dengan tema, "Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan KH Ahmad Dahlan". Acara dipandu Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan dimoderatori Manager Pemberitaan Tribun Network Rachmat Hidayat.

Menurut Rachmat jejak orang Jawa di Thailand bermula ketika Raja Narai berkuasa atau berkisar tahun 1656. Ketika itu, berdatangan orang Jawa dari Kendal dan Bawean.

"Untuk melatih dan menjadi pengawal raja saat peperangan dengan Myanmar. Karena orang Indonesia termasuk dari Bugis dan Makassar dinilai orang pemberani. Di situ diminta untuk melatih pasukan," ujar Rachmat.

Kemudian, berlanjut ketika Raja Rama Lima Chulalongkorn sangat dekat dengan Indonesia. Chulalongkorn melakukan kunjungan ke Indonesia tiga kali, yakni pada 1871, 1896, dan 1901. "Pada saat itu raja membawa sekitar 6 orang Jawa untuk dijadikan orang-orang yang nanti mengurus halaman tanaman yang ada di kerajaan," ucapnya.

Menurut Rachmat, Raja Rama Lima Chulalongkorn sangat terpikat dengan halaman indah di Keraton Yogyakarta dan ketika berkunjung ke Kebun Raya Bogor. Orang-orang Jawa kala itu dikenal ahli dalam pertanian. Jadi dibawa enam orang itu sekaligus mengajarkan cara-cara bercocok tanam.

"Kalau kita lihat sejarah 1656 itu ketika Raja Narai ada orang Indonesia kemudian Raja Rama Lima 1871 ke Indonesia, kemudian tahun 1920an ini banyak dari warga kita dari Sumatera khususnya Minangkabau banyak lari ketika terjadi pergerakan 1920 dikejar oleh Belanda. Romusa juga menjadikan cikal bakal orang Indonesia ke sini," ucapnya.

Berikut wawancara eksklusif Tribun Network bersama dengan Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman:

Bagaimana perkembangan hubungan Indonesia dengan Thailand?

Kalau dalam konteks hubungan Indonesia dan Thailand sebagai bangsa. Ini memang sudah terjalin jauh sebelum Indonesia merdeka. Itu dengan adanya berbagai hubungan-hubungan dari kerajaan-kerajaan yang ada Indonesia di masa lalu.Dapat diketahui dari seputar-seputar dan istilah-istilah. Indonesia pada masa lalu dikenal dengan istilah, misal Sriwijaya dengan Sriwichai. Berbagai artefak-artefak khususnya di dalam konteks ini adalah yang berhubungan dengan agama Islam di situ ada juga Qur'an dalam bahasa Jawa yang ada di Thailand Selatan itu sudah sekitar tahun 1600an sudah ada di sana.

Jadi ini memperlihatkan suatu hubungan-hubungan yang erat antara Indonesia dan Thailand. Secara hubungan diplomatik resmi, kita hubungan Indonesia dan Thailand dimulai 7 Maret 1950. Tahun lalu kita merayakan hubungan diplomatik untuk 70 tahun.

Selama 70 tahun hubungan Indonesia-Thailand tidak ada persoalan-persoalan yang tidak diselesaikan dengan baik, dengan persaudaraan, dengan persahabatan. Memang kalau kita lihat hubungan antara Indonesia dengan Thailand, ada persaingan dalam mengundang investor. Saya rasa ini suatu hal yang wajar.

Bagaimana kita menjadi daya tarik untuk investor melakukan investasi di Thailand dan Indonesia. Dilain pihak hubungan Indonesia-Thailand memiliki potensi kerja sama yang baik karena kita memiliki modalitas yang juga baik. Secara kewilayahan kita berbatasan khususnya di wilayah maritim.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved