Berita Tanjabbar
Angka Kasus DBD di Tanjabbar Menurun Drastis Dibanding Tahun Lalu, Ternyata Ini Sebabnya
Di sisi lain, memungkinkan juga masyarakat yang tidak berani untuk berobat lantaran dengan adanya kondisi pandemi
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Kasus Demam Berdarah Dongue (DBD) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada 2021 ini mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya. Hal ini di ungkapkan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Arida Santi Oren melalui Ermadayanti, Kasi Penyakit Menular di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabbar.
Ia menyebutkan bahwa penurunan kasus DBD di 2021 ini sangat signifikan dibanding tahun lalu. Bahkan disebutkannya ada kurun waktu selama dua bulan di Tanjabbar tidak memiliki kasus DBD.
"Iya tahun ini ada penurunan kasus yang signifikan jika kita lihat data pada 2020 silam. Untuk kasus DBD yang di tanggani di Januari ada tiga kasus, Februari empat kasus, Maret dan April itu kosong Mei ada empat kasus,"ungkapnya
Lebih lanjut disampaikan oleh Ermadayanti bahwa berdasarkan data yang ada sangat jauh menurun di banding 2020 lalu. Januari saja terdata sebanyak 87 kasus DBD terjadi, sementara pada Februari sebanyak 43 kasus.
"Kalo tahun ini Maret April kosong, tahun lalu Maret terdata 32 kasus dan April 11 kasus. Mei terdapat 8 kasus dan Juni 12 kasus dan mengalami penurunan hingga Desember,"tambahnya
Menurut Ermadayanti ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya kasus DBD di Tanjabbar. Yang pertama, Ermadayanti menilai bahwa pola hidup sehat masyarakat sudah meningkat, hal ini di ikuti dengan pola kebersihan di lingkungan.
"Mungkin dengan adanya Covid 19 masyarakat semakin care terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kebersihan lingkungan juga, karena kan DBD ini sebetulnya pada kebersihan lingkungan dan pola kita," terangnya
Di sisi lain, memungkinkan juga masyarakat yang tidak berani untuk berobat lantaran dengan adanya kondisi pandemi saat ini. Seperti halnya ada ketakutan di masyarakat ketika berobat harus di lakukan rapid.
"Jadi karena harus rapid dan sebagainya akhirnya mereka berobat di tingkat puskesmas atau bahkan mungkin tidak berobat namun berobat dengan cara menaikan imunitas diri. Karena DBD ini kan pada kekebalan imun juga,"katanya
Meskipun demikian, Ermadayanti menyebutkan bahwa pihaknya juga konsen pada pencegahan terjadinya DBD di masyarakat. Pihaknya juga melakukan fogging dan pemberian bubuk abate pada lingkup lingkungan yang memang rawan DB
Baca juga: Ganjar-Sandiaga Disebut Jadi Duet Maut di Pilpres 2024, Relawan Jokowi Sebut Nasionalis-Religius
Baca juga: Promo Alfamart Terbaru 26 Mei 2021 Promo Gajian Untung Harga Spesial Beras Susu Mie Instan Snack
Baca juga: Tanggapan Neno Warisman Usai Dilabrak Inul Daratista: Salam Sayang ya, Dia Itu Istri yang Setia