Berita Nasional
NASIB Garuda Indonesia Disebut Makin Parah, Begini Solusi dari Pengamat BUMN
Maskapai penerbangan pelat merah itu disebutkan saat ini kondisi keuangannya masih belum menunjukkan angka yang positif.
Seperti diketahui sebelumnya, pada pertengahan 2020, maskapai ini juga telah mencuti sekitar 825 staf, setelah sebelumnya memotong gaji.
"Pengurangan jumlah SDM juga merupakan langkah turnaround yang dilakukan banyak maskapai lainnya. Langkah ini menurut saya relevan dengan upaya membuat cost structure yang lebih ramping buat GIAA," kata Toto.
Ia juga menyebutkan, selama kegiatan manusia terbatas, bisnis Garuda Indonesia akan tetap dalam posisi yang negatif.
"Saya kira dengan masih terbatasnya pergerakan manusia, kerugian GIAA memang akan cukup besar," pungkasnya.
Baca juga: Sejarah dan Tugas BPUPKI Lengkap Soal dan Pembahasan Kisi-kisi Soal TWK CPNS 2021
Baca juga: Kopassus Vs Marinir Pernah Buat Jakarta Geger hingga Sosok Bercelana Olahraga Ini Muncul Menenangkan
Baca juga: Kata-kata Presiden Jokowi Tak Digubris, Pimpinan KPK Tetap Pecat 51 Pegawainya yang Tak Lulus TWK
Berita lainnya seputar Garuda Indonesia
SUMBER: TRIBUNNEWS