Pemukim Yahudi Memaksa Masuk ke Masjid Al-Aqsa, Pendiri Hamas Klaim Tak Ada Perdamaian dengan Israel

Kondisi di Masjid Al-aqsa masih mencekam meski Israel dan Palestina telah sepakat gencatan senjata. Ratusan pemukim Yahudi dikabarkan mencoba memaksa

Editor: Suci Rahayu PK
Showkat Shafi/Al Jazeera
Masjid Al-Aqsa di Yerusalem 

"Tidak. Tidak ada roket yang ditembakkan dari area sipil. Semuanya ditembakkan dari perbatasan, yang tidak ada penduduknya," klaimnya.

Zahar juga menyanggah saat ditanya mengapa kelompoknya terang-terangan berniat menyerang kawasan sipil.

Dia berkilah yang mereka serang bukan penduduknya, melainkan pendudukan.

"Kami melawan agresi Israel. Tidak melawan masyarakatnya," ujar dia.

Berdasarkan piagam aslinya pada 1988, Hamas memandang konflik ini sebagai perang agama melawan Yahudi.

Namun sejak revisi piagam pada 2017, mereka melunak dan menyerukan solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967.
Selain itu, mereka menekankan bahwa perjuangan mereka bukanlah memerangi Yahudi, namun paham Zionis.

Meski begitu, Dr Zahar menyatakan solusi dua negara merupakan kegagalan karena Tel Aviv tidak menginginkannya. "Secara praktiknya, sudah gagal," beber Zahar.

Dia menyebut faksi Palestina yang lebih moderat di Tepi Barat, Fatah, juga tidak bisa mengupayakannya.

Dia pun mempersilakan untuk bertanya ke Presiden Palestina Mahmoud Abbas, apakah solusi tersebut masih relavan.

"Dia pasti bakal menjawab tidak. Israel tidak menginginkan adanya solusi dua negara," papar Dr Zahar.

"Orang-orang duduk, berdiskusi, dan menandantangan kesepakatan yang kemudian gagal. Kini Anda meminta saya mengadopsi proses gagal tersebut?" tanyanya.

Zahar sempat terdiam saat ditanya apakah Negara Israel seharusnya dibiarkan untuk berdaulat sebelum menegaskan jawabannya.

"Tidak. Mengapa? Anda datang dari Amerika dan mengambil rumah saya. Anda datang dari Inggris dan merampas rumah saudara saya. Ini pendudukan," keluhnya.

"Anda bukanlah warga. Kami adalah pemilik tanah ini. Tanah Arab. Tempat ini dikenal sebagai area Islam," jelasnya.

Dia memberikan jawaban cukup pedas saat ditanya mengapa Hamas lebih fokus kepada pembelanjaan senjata dibanding rakyatnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved