Trending Topic Gempa di Blitar, Pengunjung Mal Sempat Panik hingga Warga Masih Trauma
Gempa magnitudo 6.2 masih trending sejak Jumat (21/5/2021) malam hingga Sabtu (22/5/2021) dini hari. Sejumlah rumah dan kantor polisi di Malang rusak
TRIBUNJAMBI.COM, MALANG -- Gempa terjadi di sejumlah kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Akibat gempa tersebut terjadi kerusakan di beberapa kota di Jatim dan Jateng.
Gempa magnitudo 6.2 masih trending sejak Jumat (21/5/2021) malam hingga Sabtu (22/5/2021) dini hari.
Bukan hanya rumah yang rusak, dalam sejumlah gambar yang beredar di twitter, kerusakan juga terjadi di kantor polisi di Malang.
Di Tulungagung, pengunjung mal dilaporkan panik saat terjadi gempa sekitar pukul 19.00 WIB.
Sementara itu sejumlah warga Desa Majang Tengah, Dampit, Kabupaten Malang, trauma seusai gempa di Blitar 6.2 SR mengguncang pada Jumat (21/5/2021) malam.
Mereka memilih tidak tidur dan berjaga di halaman luar rumah.
"Kami memilih bersiaga dan berjaga diluar. Trauma gempa ini datang lagi. Apalagi saat ini malam hari, jadi gak tenang mau tidur.
Akhirnya anak-anak tidur di luar," ujar Nurhalimah warga Desa Majang Tengah yang tengah berjaga di depan rumah.
Baca juga: Tentara dan Polisi Timor Leste Ribut Besar dan Saling Serang Gegara Ini, 37 Tewas Akibat Rusuh
Nurhalimah bercerita gempa yang terjadi terasa kuat.
Gempa skala 6.2 di Blitar menjadi trending. Getaran gempa terjadi disejumlah kota di Jatim, tak menimbulkan tsunami. (Twitter @infoBMKG)
"Meski tak sekencang gempa yang lalu (10 April 2021) ini juga terasa kuat apalagi kami juga trauma rasakan gempa," beber wanita yang akrab disapa Ima itu seperti dilaporkan Surya Malang.
Saat gempa menerjang warga berteriak hingga berhamburan keluar.
Anak-anak ditenangkan orangtuanya dan kini tidur di luar rumah.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ada rumah warga tampak mengalami kerusakan baru.
Terlihat serpihan tembok dan semen berada di lantai.
"Rumah sebelah ini retakan temboknya semakin rengat (lebar)," jelasnya.
Baca juga: Pimpinan KPK Pecah Kongsi, Firli Bahuri dan Lili Pintauli Ngotot Ingin Pecat Novel Baswedan Dkk
Terakhir, Ima berharap tidak terjadi gempa susulan.
Ia begitu khawatir adanya gempa susulan.
"Baru kali ini seperti ini. Tidak pernah gempa sebelumnya," tutupnya.
Trending Topic
Seperti diketahui, gempa baru saja terjadi dengan getaran hampir terasa di sejumlah kota di Jawa Timur.
Menurut Info BMKG, Gempa dengan Magnituro 6.2 terjadi Jumat (21/5/202) malam ini pukul 19:09:23 WIB
Lokasi gempa 8.63 LS,112.34 BT (57 km Tenggara KAB-BLITAR-JATIM).
Kedalaman 110 Km dan paling terasa di Blitar dengan skala V MMI
Baca juga: Ini Identitas Empat Tersangka Penyelundupan Benih Lobster di Tanjabbar
Berikut daftar skala dampak gempa malam ini.
V Blitar
IV Karangkates
IV Sawahan
IV Nganjuk
IV Lumajang
IV Tulungagung
IV Malang
III Banyuwangi
III Pasuruan
III Ponorogo
III Mataram
III Trenggalek
III Pacitan
III Bantul
III Sleman
III Kulonprogo
III Kuta
III Denpasar
III Gianyar
III Lombok Barat
III Ngawi
III Tabanan
II Magelang
II Cilacap
II Pasuruan
II Wonogiri
II Klaten
II Lombok Tengah
II Surabaya
II Purworejo
II Karangasem
III Jembrana
III Madiun
II Kediri
II Sidoarjo
Kabar Gempa pun menjadi trending topic di twitter.
Selain itu yang terkait dengan gempa adalah Ponorogo.
Itu yang memunculkan pertanyaan di kalangan netizen.
"Gempane ng Blitar sing trending Ponorogo wkwk" Demikian tulis @milanoni99.
Berikut Daftar Cuitan Netizen terkait Gempa
@backtoziraf: Enek lindu Koyone ngetweet "ponorogo kroso" opo piye. Trending. Akhire disusul tweet sing ndak trimo
Baca juga: Aksi Bela Palestina di Solo Ricuh dan Dibubarkan Polisi, Kapolres Tersinggung dengan Isi Orasi
@Aanreborn02: Mumpong ponorogo trending.
@BayuNF4: gara gara ini po ponorogo gempa tadi ????
@Raiden09059191
@naolneh: Ponorogo kenceng sekali
@tukangeditcanva: Blitar gempa , Ponorogo Tranding
@HandyNugroho2: Goro2 njajal jurus e wong ponorogo
@claaja_: HEH YANG GEMPA BLITAR KOK YANG TRENDING PONOROGO GIMANASI HEH
@aris_ps19: Gempa Ne neng Blitar kok seng trending Ponorogo
Baca juga: Kemen PPPA Hadir dan Kecam Keras Kasus Penganiayaan Ayah Kandung terhadap Anaknya di Tangsel
@jjealys: kerasukan reog ponorogo ya je hahahah
@_moonxlght: yang gempa blitar kenapa ponorogo yang trending
@annrdnn: iso isone ponorogo trending
@liruepie_ aku di ponorogo sih kerasa kenceng banget
Tentang Skala Gempa
Skala Mercalli atau MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
Baca juga: Ini Identitas Empat Tersangka Penyelundupan Benih Lobster di Tanjabbar
Berikut 12 Skala Gempa
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
SUMBER : SuryaMalang.com /Mohammad Erwin/ WartaKotalive.com / Wito Karyono