Kementerian Kominfo Sebut Data Pribadi yang Bocor Berasal dari Data BPJS Kesehatan

Sementara itu dari total kebocoran 279 juta data yang diperjualbelikan dalam dua hari terakhir itu merupakan gabungan dari peretas lain. Artinya ada d

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
Pixabay/TheDigitalArtis
Ilustrasi hacker 

"Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," katanya, Kamis (20/5/2021).

Bantahan Kemendagri

Kemendagri lewat Dirjen Kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil), Zudan Arif Fakrullah membantah bahwa kebocoran data tersebut dari sistem di Dukcapil.

Berdasarkan analisisnya dan tim di Dukcapil, Zudan mengatakan, pada kasus kebocoran data individu yang infonya berasal dari twitter dan didapat sejumlah fakta.

Pelaku mengiklankan penjualan data individu di website dengan alamat https://raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONE-NAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.

“Nama user yg mengiklankan data tersebut adalah Kotz,” kata Dirjen Zudan Arif Fakrulloh (ZAF) dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).

Dirjen Dukcapil itu mengatakan, pada iklan di website tersebut yang bersangkutan memberikan link sample data individu yang bisa didownload sebagai sampel data.
Data yangg sudah di download berbentuk file CSV (comma separated value) dan setelah diimport berjumlah 1.000.000 rows.

Dirjen ZAF mengungkapkan hasil penelusuran tim dari hasil import data sampel tersebut, diperoleh struktur data yang terdiri dari kolom-kolom.

Diantaranya sebagai berikut: PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, DAFTAR.

“Berdasarkan poin 4, dari struktur dan pola datanya, saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di dukcapil tidak ada tanggungan, email, npwp, no hp, tmt, tat,” ujarnya.

Zudan mengatakan, Presiden RI Joko Widodo pernah menyatakan 'data is new oil'. Inti pesannya adalah, data akurat tak ubahnya kekayaan baru yang sangat berharga saat ini. Bahkan nilainya bisa lebih berharga daripada minyak.

“Tak heran, saking berharganya data, banyak pihak berupaya menjual data dengan berbagai cara, bahkan tidak peduli dengan cara ilegal sekalipun,” ujarnya.

Tsunami Data

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia, terkait bocornya 279 juta data penduduk Indonesia, dapat diibaratkan tengah terjadi tsunami kebocoran data di tanah air.

"Kalau informasi itu benar, ini bukan hanya bencana, tetapi tsunami data," ujar Doli, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (21/5/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved