Kunci Jawaban
Begini Cara Pembentukan Fosil Makhluk Hidup Butuh Waktu Jutaan Tahun
fosil merupakan sisa, jejak, atau bekas binatang maupun tumbuhan masa lalu yang terawetkan di dalam Bumi jutaan tahun
TRIBUNJAMBI.COM - Apakah kamu pernah melihat fosil dinosaurus dari masa prasejarah di museum atau buku yang kamu baca?
Apa sih fosil itu? Dan bagaimana bisa terbentuk fosil, yuk cari tahu.
Melansir dari webside Museum Geologi, fosil merupakan sisa, jejak, atau bekas binatang maupun tumbuhan masa lalu yang terawetkan di dalam Bumi jutaan tahun.
Bisa dibilang fosil sisa kehidupan makhluk hidup di masa lalu yang telah membatu Tribunners.
Fosil merupakan sumber informasi primer tentang sejarah kehidupan di Bumi Tribunners.

Bagian organisma yang terfosilkan biasanya bagian tubuh yang memiliki jaringan keras, seperti tulang, gigi, dan cangkang.
Fosil biasanya ditemukan di dalam batuan sedimen (batuan endapan).
Melalui berbagai proses kimiawi dan fisika di dalam bumi, bagian tubuh organisma tersebut berubah menjadi semakin keras hingga akhirnya membatu.
PROSES TERJADINYA FOSIL (FOSILISASI)
Secara umum ada dua hal penting yang menjadi syarat bagi suatu organisma untuk menjadi fosil.
Rapid burial adalah proses terkuburnya suatu organisma segera setelah dia mati dan terhindar dari binatang pemakan bangkai maupun proses pembusukan.
Hard parts artinya organisma tersebut memilki bagian tubuh yang keras yang akan terawetkan di dalam lapisan batuan.
Proses Fosilisasi yang umum terjadi yakni:
Unaltered preservation (preservasi utuh), contohnya adalah fosil serangga atau tumbuhan yang terjebak di dalam amber atau resin/getah pohon.

Baca juga: Temuan Empat Fosil Kayu Tak Jauh Dari Kawasan Candi Muaro Jambi, Misteri, Warga Tak Berani Bongkar
Yang terfosilkan yakni ambernya, namun karena serangga itu terjebak di dalam amber yang memfosil maka serangga tersebut ikut terfosilkan.
Permineralization = petrification, yaitu proses fosilisasi yang terjadi karena adanya penyisipan mineral mirip-batuan yang mengisi jaringan asli suatu organism dan secara perlahan menggantikan jaringan tersebut dengan silika, kalsit atau pirit sehingga baik jaringan keras maupun lunak bisa terawetkan.
Kebanyakan fosil tulang dan kayu terjadi karena proses permineralisasi.
Baca juga: TERBARU, Warga Temukan Fosil Stegodon di Indramayu, Tulang Gajah Purba Menempel di Batu Cadas
Replacement, pada proses ini bagian keras organisma hancur dan digantikan oleh mineral lain, seperti kalsit, silika, pirit, atau besi.
Carbonization = coalification, pada proses ini yang tersisa dari suatu spesimen hanya karbon. Unsur lain seperti hidrogen, oksigen, dan nitrogen sudah hilang.
Recrystalization, pada proses ini bagian keras organisma berubah menjadi mineral yang lebih stabil atau kristal yang lebih kecil berubah menjadi kristal yang lebih besar.
Berdasarkan tulang belakangnya fosil dibagi menjadi 2 :
1. Fosil Vertebrata (yang mempunyai tulang belakang)
2. Fosil Invertebrata (yang tidak mempunyai tulang belakang)