NASIB Purwanto yang Mengidap Penyakit Kanker hingga Wajahnya Tertutup Gumpalan Kulit, Ini Kondisinya

Seorang pria di Nganjuk nyaris kehilangan bentuk fisik normalnya akibat penyakit yang ia derita. Purwanto, kini memiliki bentuk fisik yang tidak biasa

Editor: Rohmayana
ist
Purwanto, warga Nganjuk, sudah 36 tahun mengidap penyakit langka seperti kanker 

TRIBUNJAMBI.COM, NGANJUK- Sungguh malang nasib seorang pria asal Nganjuk satu ini.

Sudah 36 tahun ini dirinya tinggal sendirian dan mengidap penyakit langka seperti kanker.

Seorang pria di Nganjuk nyaris kehilangan bentuk fisik normalnya akibat penyakit yang ia derita.

Purwanto, pria berusia 48 tahun itu, kini memiliki bentuk fisik yang tidak biasa.

Hampir seluruh bagian wajahnya tertutupi kulit yang tumbuh.

Ia diduga mengidap kanker kulit.

Baca juga: Zodiak Beruntung dalam Karier Hari ini, Ada yang Naik Pangkat

Apa yang menimpa Purwanto, sampai ke telinga Aipda Purnomo, anggota Panit Lantas Polsek Babat, Kabupaten Lamongan.

Untuk diketahui, Aipda Purnomo ini merupakan salah satu personel Polri yang kerap melakukan aksi kemanusiaan terutama kepada tunawisma dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Aipda Purnomo mengatakan Purwanto, diduga megalami penyakit kanker kulit wajah.

Menurut keterangan yang diberikan Aipda Purnomo, Purwanto mengalami sakit sejak masih berumur 12 tahun.

Penyakit yang diderita Purwanto tersebut menyebabkan wajahnya menjadi tak berbentuk.

Wajah Purwanto nyaris tak berbentuk lantaran tertutup gumpalan kulit wajah.

Baca juga: Kejanggalan Foto Betrand peto bersama Sarwendah Disinggung, Ruben Onsu Diminta Lakukan Ini: Kok Gitu

Bahkan juga sampai menutupi mata, sehingga dirinya kesulitan melihat.

"Kondisi wajah semua kena kanker kulit sehingga tidak bisa melihat," terang Aipda Purnomo.

Tak hanya di bagian wajah, pada kulit di bagian tubuhnya yang lain pun juga terdapat benjolan akibat penyakit yang ia deritanya ini.

Naasnya, pria yang tinggal di Jl Raden Wijaya RT 002/005 Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini harus hidup sebatang kara saat kondisi seperti ini.

Selama menghadapi sakit yang dideritanya, tak ada satu orang pun yang mau membantu.

Baca juga: Imbas Palestina dan Israel, Rating Facebook Tinggal 2 di Play Store

Saat dikonfirmasi Tribun Network Kamis (20/5/2021), Aipda Purnomo mengatakan penyakit yang dialami Purwanto selama 36 tahun ini memang terbilang cukup langka.

Sebelumnya, Aipda Purnomo mengabarkan bahwa sebelum menjadi separah ini, Purwanto sempat pernah memeriksakan penyakit yang dideritanya itu ke rumah sakit.

Namun, menurut pengakuan dari Purwanto, dirinya merasa tidak tangani dengan cepat.

Purwanto khawatir, jika dirinya dijadikan percobaan, apalagi jika dirinya berobat dengan menggunakan BPJS.

Sehingga, akhirnya Purwanto tidak melanjutkan pengobatannya.

Baca juga: Putri Meggy Wulandari Sedih Dibilang Mirip Ayahnya, Kiwil Curhat: Nak, Aku Ingin Membuatmu Bangga

Namun, setelah di bujuk Aipda Purnomo, Purwanto akhirnya mau.

"Alhamdulillah setelah saya bujuk dan saya pastikan berobat mandiri Insyaallah beliau mau," ujar Aipda Purnomo.

Aipda Purnomo mengatakan, memang penyakit yang dialami Purwanto ini pasti membutuhkan biaya yang sangat besar.

Mengingat butuh gabungan dari beberapa ahli bedah dan dokter spesialisai penyakit ini.

Penanganan penyakit ini diperkirakan akan melibatkan bedah plastik, onlologi, serta dokter spesialis bedah kepada dan leher (KL)

"(Harus melibatkan) multidisiplin KL atau bedah plastik harus yang jadi ketua (operasi) nya."

"Ini melibatkan bedah plastik, onkologi, KL dan lain-lain," terang Aipda Purnomo.

Baca juga: Gaji ke-13 Cair Awal Juni - PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Terima Gaji Pokok dan Tunjangan

Karena memang membutuhkan upaya dan modal yang ekstra untuk menyembuhkan penyakit Purwanto ini, Aipda Purnomo bersama tim akhirnya berusaha membantu dengan mengumpulkan bantuan.

Pihaknya menggalang dana untuk Purwanto melalui yayasan yang ia miliki, yakni yayasan Berkas Bersinar Abadi.

Sampai sejauh ini, dana yang terkumpul telah mencapai Rp 75 juta.

"Sementara saya bersama team baru ada persiapan Rp 75 juta," ujar Aipda Purnomo.

Rencananya, Aipda Purnomo bersama tim akan mempergunakan dana tersebut untuk biaya pengobatan penyakit Purwanto.

Sehingga Purwanto memiliki harapan untuk melanjutkan hidupnya.

penggalangan dana untuk Purwanto juga telah tersedia melalui layanan Kitabisa.com.

Adapun alamat yang bisa diakses sebagai berikut https://kitabisa.com/campaign/bantupakpurwantomelawankanker. (*)

SUMBER :  Tribunnews.com /WartaKotalive.com 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved