NASIB Purwanto yang Mengidap Penyakit Kanker hingga Wajahnya Tertutup Gumpalan Kulit, Ini Kondisinya
Seorang pria di Nganjuk nyaris kehilangan bentuk fisik normalnya akibat penyakit yang ia derita. Purwanto, kini memiliki bentuk fisik yang tidak biasa
Naasnya, pria yang tinggal di Jl Raden Wijaya RT 002/005 Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini harus hidup sebatang kara saat kondisi seperti ini.
Selama menghadapi sakit yang dideritanya, tak ada satu orang pun yang mau membantu.
Baca juga: Imbas Palestina dan Israel, Rating Facebook Tinggal 2 di Play Store
Saat dikonfirmasi Tribun Network Kamis (20/5/2021), Aipda Purnomo mengatakan penyakit yang dialami Purwanto selama 36 tahun ini memang terbilang cukup langka.
Sebelumnya, Aipda Purnomo mengabarkan bahwa sebelum menjadi separah ini, Purwanto sempat pernah memeriksakan penyakit yang dideritanya itu ke rumah sakit.
Namun, menurut pengakuan dari Purwanto, dirinya merasa tidak tangani dengan cepat.
Purwanto khawatir, jika dirinya dijadikan percobaan, apalagi jika dirinya berobat dengan menggunakan BPJS.
Sehingga, akhirnya Purwanto tidak melanjutkan pengobatannya.
Baca juga: Putri Meggy Wulandari Sedih Dibilang Mirip Ayahnya, Kiwil Curhat: Nak, Aku Ingin Membuatmu Bangga
Namun, setelah di bujuk Aipda Purnomo, Purwanto akhirnya mau.
"Alhamdulillah setelah saya bujuk dan saya pastikan berobat mandiri Insyaallah beliau mau," ujar Aipda Purnomo.
Aipda Purnomo mengatakan, memang penyakit yang dialami Purwanto ini pasti membutuhkan biaya yang sangat besar.
Mengingat butuh gabungan dari beberapa ahli bedah dan dokter spesialisai penyakit ini.
Penanganan penyakit ini diperkirakan akan melibatkan bedah plastik, onlologi, serta dokter spesialis bedah kepada dan leher (KL)
"(Harus melibatkan) multidisiplin KL atau bedah plastik harus yang jadi ketua (operasi) nya."
"Ini melibatkan bedah plastik, onkologi, KL dan lain-lain," terang Aipda Purnomo.
Baca juga: Gaji ke-13 Cair Awal Juni - PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Terima Gaji Pokok dan Tunjangan
Karena memang membutuhkan upaya dan modal yang ekstra untuk menyembuhkan penyakit Purwanto ini, Aipda Purnomo bersama tim akhirnya berusaha membantu dengan mengumpulkan bantuan.