Mesir Telibat Dalam Gencatan Senjata Hamas-Israel, Amerika, Uni Eropa dan PBB Ikut Mendukung
Pemerintah Mesir akan mengirimkan delegasi untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata Haams-Israel.
Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang Hamas di Gaza.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel 12 orang.
Dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Kekerasan dipicu oleh kemarahan Palestina atas apa yang mereka lihat sebagai pembatasan hak-hak mereka di Jerusalem,
Termasuk saat polisi berkonfrontasi dengan pengunjuk rasa di Masjid Al-Aqsa.
Hamas sebelumnya menuntut agar setiap penghentian pertempuran harus disertai dengan penarikan pasukan Israel di Jerusalem.
Seorang pejabat Israel mengatakan tidak ada kondisi seperti itu dalam gencatan senjata.
"Satu-satunya cara akan ada hubungan Hamas-Jerusalem, jika mereka setuju kami menenggelamkan mereka di 'Pantai Yerusalem' di Tel Aviv," kata menteri kabinet keamanan Tzachi Hanegbi kepada Channel 12 TV Israel.
Biden membahas Gaza dengan El-Sisi dan Gedung Putih mengatakan laporan tentang gencatan senjata sangat "membesarkan hati."
Hamas dianggap sebagai kelompok teroris di Barat dan oleh Israel, yang menolak untuk mengakuinya.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Andil Besar Mesir dalam Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ada Dukungan AS, Negara Uni Eropa, Bahkan PBB.