Mesir Telibat Dalam Gencatan Senjata Hamas-Israel, Amerika, Uni Eropa dan PBB Ikut Mendukung

Pemerintah Mesir akan mengirimkan delegasi untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata Haams-Israel.

Editor: Teguh Suprayitno
kompas.com
Anggota Brigade Izz Ad-Din Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas 

TRIBUNJAMBI.COM - Mesir punya peran vital dalam gencatan senjata pasukan Hamas dan Israel.

Bahkan Pemerintah Mesir akan mengirimkan delegasi untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata tersebut.

Seperti dilansir AFP, Jumat (21/5/2021), gencatan senjata antara Hamas dan Israel disepakati pada Kamis (20/5) malam waktu setempat dan berlaku mulai Jumat (21/5) dini hari setelah terjadi pertempuran sengit selama 11 hari terakhir.

Diketahui Mesir berperan penting sebagai mediator dalam perundingan gencatan senjata, yang disebut sumber-sumber diplomatik sebagai 'gencatan senjata simultan dan timbal balik' itu.

Pemerintah Mesir patut diacungi jempol dengan usahanya mengakhiri konflik Hamas-Israel.

Bahkan, Mesir siap mencegah perang antara Hamas dan Israel kembali pecah.

Baca juga: Masjid di Gaza Hancur Kena Roket Israel, 227 Orang Palestina Tewas, Hamas Mati-matian Lakukan Ini

Baca juga: Bendera Israel Dirobek Burung Gagak, Pertanda Buruk bagi Zionis? Ini Kata Gus Miftah

Gencatan senjata itu juga mendapat dukungan dari AS dan negara Uni Eropa, bahkan PBB dan DK PBB. Hal itu dilakukan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang telah menghantam Jalur Gaza.

Serangan udara Israel telah memporak-porandakan Jalur Gaza, dan serangan roket telah memicu ketakutan warga Israel.

Tetapi, kedua pihak yang bertikai itu sepakat menghentikan perang di lintas perbatasan Jalur Gaza mulai Jumat (21/5/2021) pukul 02.00 pagi.

Faksi Islam Palestina dan TV pemerintah Mesir melaporkan akan berpotensi menghentikan pertempuran sengit selama bertahun-tahun.

Tentara Israel menembakkan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza di dekat kota selatan Israel Sderot pada Rabu (13/5/2021).
Tentara Israel menembakkan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza di dekat kota selatan Israel Sderot pada Rabu (13/5/2021). (Menahem Kahana/AFP)

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kabinet keamanannya telah memilih dengan suara bulat mendukung gencatan senjata Gaza.

Tetapi, harus timbal balik dan tanpa syarat yang diusulkan oleh Mesir dengan jam pelaksanaannya belum disepakati.

Dalam beberapa menit setelah pengumuman, dalam hitungan mundur menuju gencatan senjata, kedua belah pihak saling bertukar serangan.

Sirene memperingatkan adanya roket yang masuk di komunitas perbatasan Israel, dan seorang reporter Reuters mendengar serangan udara di Gaza.

Tidak ada kabar tentang korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved