Kisah Militer RI

Kopassus dengan Ilmu Kanuragannya Buat Pentagon Geger, Jenderal AS Saksi dari Aksi Ngeri Baret Merah

Tidak unggul di teknologi dan persenjataannya, namun Tentara Nasional Indonesia (TNI) miliki ilmu yang buat tentara asing bisa kesulitan meladeninya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Hobby militer
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) namanya begitu membanggakan masyarakat Indonesia. Banyak sudah prajurit terbaik TNI Angkatan Darat itu yang telah gugur demi saat tengah bertugas. 

Profesional yang dimaksud oleh Letjen Benny adalah tiap personel pasukan khusus yang sudah terlatih.

Baik bisa melaksanakan misinya hingga tuntas meski hanya bermodal peralatan dan persenjataan yang sangat terbatas.

Dengan kata lain kehebatan pasukan khusus tidak ditentukan oleh teknologi yang digunakan dalam pertempuran.

Melainkan, oleh kemampuan personel dalam penguasaan ilmu beladiri, penggunaan senjata tajam.

Dan ketrampilan penggunaan senjata api yang tidak dilengkapi teknologi serba canggih.

Baca juga: SERAMNYA Latihan Kopassus hingga Jadi Sorotan Media Asing, Ditembak Senapan Serbu Sambil Merayap

Baca juga: Aksi Kopassus dengan Serangan Frontalnya Selamatkan Koramil Warmare dari Keganasan Pemberontak Papua

Baca juga: Mardi Rambo Kopassus yang Loncat Dari Pesawat, Sudah 14 Kali Dikirim Misi

Oleh karena itu demi mencetak pasukan khusus yang dalam misi tempurnya tidak terlalu tergantung pada teknologi, Letjen LB Moerdani melarang pasukan-pasukan khusus AS untuk dipergunakan sebagai referensi.

Hingga saat ini pasukan-pasukan khusus AS seperti Green Berets, Navy Seal, Delta Force, SWAT, dan lainnya memang selalu tergantung kepada teknologi militer untuk mendukung operasi tempurnya.

Misalnya, untuk melakukan pertempuran malam hari, semua pasukan khusus AS sangat tergantung kepada teropong pelihat malam (Night Vision Google/NVG).

Pasukan khusus Amerika Serikat Navy Seal
Pasukan khusus Amerika Serikat Navy Seal (navysealmuseum.org)

Dengan menggunakan teropong seperti ini tentara Amerika Serikat bisa melihat targetnya dalam gelap.

Tapi bagi pasukan khusus seperti Kopassus, untuk melihat dalam gelap tidak perlu NVG.

Pasukan khusus TNI AD dibekali ilmu beladiri pernapasan Merpati Putih sehingga bisa ‘melihat’ dalam gelap.

Setiap prajurit Kopassus juga mampu menembak tepat layaknya sniper tanpa dibantu oleh teropong dalam jarak minimal 300 meter.

Sedangkan pasukan khusus AS umumnya bisa melakukannya dengan bantuan teropong.

Pasukan khusus AS yang umumnya berbadan besar kadang merasa superior dibandingkan pasukan khusus TNI yang berbadan lebih kecil.

Tapi para pasukan khusus AS itu menjadi tidak berkutik ketika ilmu debus pasukan khusus TNI mulai dikeluarkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved