Berita Nasional
Kehebatan Mumpuni Pasukan Yonif 500 yang Bantu Kopassus Buru KKB, Mampu Tidur di Bawah Guyuran Hujan
Berbicara kekuatan personel TNI, semua dikenal memiliki banyak kemampuan atau berkekuatan luar biasa.
TRIBUNJAMBI.COM - Berbicara kekuatan personel TNI, semua dikenal memiliki banyak kemampuan atau berkekuatan luar biasa.
Mereka yang tergabung dalam satuan atau batalyon khusus juga memiliki kelebihan khusu pula seperti teknik tingkat tinggi.
Hampir setiap angkatan diketahui memiliki beberapa pasukan khusus dengan nama sesuai tugas operasinya.
Salah satu dari sekian pasukan kebanggaan bangsa Indonesia merupakan pasukan Batalyon Infanteri Raider 500/Sikatan atau Yonif Raider 500/Sikatan atau Yonif 500, yang membantu Kopassus baku tembak lawan KKB Papua.
Baku tembak itu terjadi di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak tersebut berhasil menewaskan dua anggota KKB Papua.
Lantas, seperti apa dari kehebatan pasukan Yonif 500?
Melansir dari Wikipedia, Yonif 500 merupakan sebuah pasukan elit infanteri TNI yang sebelumnya bernama Yonif 500/Raider dan Yonif 507/Sikatan.
Batalyon ini telah dibentuk sejak 30 Oktober 1945.
Satuan ini terdiri atas Kompi Markas, Kompi Senapan A, B, C, Kompi Bantuan, Tim K-9, dan Tim Gultor yang bermarkas di Jl. Gadjah Mada, Surabaya.
Pembentukan batalyon ini dimulai dengan terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Mojokerto, Jawa Timur, pada Agustus 1945 dipimpin Shodanco RM. Soedarsono.
Pada 30 Oktober 1945, personelnya bertambah, maka diberi nama Batalyon 7420 di bawah pimpinan Shodanco R. Soemardjo dan wakilnya Shodanco RM. Soedarsono.
Saat bertempur dengan tentara Ghurka, Shodanco R. Soemardjo gugur, Komandan batalyon kembali dijabat Shodanco RM. Soedarsono.
Dua tahun kemudian, Yon 7420 menjadi Yon 6010 dan menjadi Yon Stoof di bawah Divisi I Jawa Timur.
Tak lama kemudian diubah lagi menjadi Yon 131 tanggal 4 Januari 1948.
Komando batalyon 131 berganti dari Divisi I Jatim ke Brigade 2/Divisi I Jatim, dan penamaan batalyon berubah menjadi Yon 23/Sikatan tanggal 10 September 1948.
Personel Yon 23/Sikatan terus bertambah dengan bergabungnya Kompi Sobirin Mochtar eks Yon 124 Kediri dan Kompi R. Affandi eks Divisi Siliwangi yang hijrah dari Jawa Barat.
Penggabungan satuan itu guna kepentingan penumpasan pemberontakan PKI-Muso di Madiun.
Baca juga: Antisipasi Karhutla Saat Musim Kemarau, Polres Muarojambi Pastikan Skat Kanal Sumber Air Berfungsi
Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Israel Habis-habisan Serang Jemaah di Masjid Al-Aqsa Palestina
Baca juga: Bersiap Ikut Porprov Jambi 2021, Atlet Catur Muarojambi Dilatih Pelatih Level Nasional
Terjadi penggabungan kembali 1 kompi dari Yon 124 dan 1 kompi dari Divisi Siliwangi tanggal 25 Oktober 1948.
Kemudian diresmikan oleh Komandan Brigade 2/Divisi I Jatim menjadi Yonif 507/BS Sikatan Mahastra Yudha dengan Komandan Batalyon Mayor RM. Soedarsono.
Batalyon 507 sendiri melakukan latihan raider dari tanggal 16 Juli hingga 26 Oktober 2003 dengan 800 personel di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Asembagus, Situbondo dan berubah nama menjadi Yonif 500/Raider.
Sebagai pasukan berkualifikasi Raider, pasukan Yonif Raider Khusus 751/VJS dilatih hingga memiliki beberapa kemampuan seperti:
1. Punya Skill Tempur Khusus
Pasukan khusus Raider Kostrad ini diturunkan ke Kabupaten Nduga, memiliki skill khusus untuk memburu pasukan separatis.
Dikutip dari Intisari, sesuai dengan arti kata 'raid' dalam namanya, pasukan Raider Kostrad memiliki kemampuan untuk memburu pasukan gerilya lawan sampai ketemu
Untuk melawan banyak musuh yang bergerilya, pasukan khusus Raider Kostrad ini juga menggunakan taktik yang sama, yakni bergerilya (counter guerilla warfare).
Bedanya, pasukan khusus Raider Kostrad ini memiliki status sebagai 'pemburu'.
2. Senjata Pasukan Raider
SS-1 R5 merupakan senapan serbu pendek dan ringan, yang menjadi andalan dari pasukan Raider Kostrad.
Senjata SS-1 R5 merupakan hasil manufaktur PT Pindad.
Senjata ini juga menjadi andalan pasukan Raider Kostrad untuk menjalani pertempuran di hutan secara senyap.
Selain ringan, senapan SS-1 R5 ini juga dilengkapi dengan teleskop bidik yang dapat meningkatkan akurasi tembakan
3. Ahli dalam Berbagai Operasi Khusus
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad ini sudah terlatih untuk melakukan berbagai operasi khusus.
Contoh operasi khusus yang dapat dilakukan seperti teknik dril kontak, infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi,
Mobud (mobil udara), Ralasuntai (Operasi di Rawa, Laut, Sungai dan Pantai), raid Baswan (operasi pembebasan tawanan), dan raid penghancuran.
4. Dapat Tidur di Bawah Guyuran Hujan
Sebagai pasukan antigerilya atau pemburu gerilya, pasukan Raider Kostrad harus bisa bertahan hidup berhari-hari di hutan belantara demi lancarnya operasi militer.
Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad dikenal bisa tidur nyenyak walau diguyur hujan lebat.
Walau hanya berlindung di bawah selembar matras tipis, pasukan khusus Raider Kostrad harus bisa tidur demi menjaga kelancaran operasi militer yang tengah dijalankan.
5. Pejalan Kaki yang Tangguh, Mampu Berjalan hingga Ratusan Kilometer
Pasukan Raider Kostrad dikenal memiliki endurance serta tenaga yang kuat, yang membuat mereka mampu berjalan jauh.
Pasukan Raider Kostrad harus mampu berjalan kaki hingga ratusan kilometer untuk memburu gerilyawan musuh
Oleh sebab itu, latihan lari setiap hari menjadi makanan wajib pasukan Raider Kostrad di setiap markas Batalyon Raider.
Agar kemampuan setiap personel tetap prima, latihan lari ini tetap dilakukan setiap hari walaupun prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.
Bantu Kopassus baku tembak dengan KKB Papua
Baru-baru ini, terjadi baku tembak antara KKB Papua melawan prajurit gabungan Kopassus, Kostrad dan Yonif 500.
Dalam baku tembak tersebut, dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tewas.
Kopassus terlibat baku tembak dengan KKB Papua di Kampung Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, terjadi pada Kamis (13/5/2021).
Selain prajurit Kopassus, pasukan TNI lain yang baku tembak dengan KKB berasal dari Kostrad dan Yonif 500/R.
Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Ignatius Yogo Triyono mengatakan, kontak senjata itu terjadi pukul pukul 07.30 WIT.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ada Kopassus dalam Baku Tembak yang Tewaskan 2 KKB di Papua'
Kontak senjata yang melibatkan gabungan pasukan TNI itu melawan kelompok separatis bersenjata pimpinan Lerimayu Telenggen.
"Pasukan yang kontak tembak adalah gabungan TNI (Kopassus, Kostrad dan Yonif 500/R)," tulis Mayjen Yogo, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis malam.
Dalam kontak senjata tersebut, dketahui dua anggota KKB Papua tewas.
Tim gabungan TNI masih melakukan pembersihan pasca baku tembak tersebut.
Sehingga untuk senjata dan lainnya yang dimiliki dua anggota KKB Papua itu belum terkonfirmasi.
"Nanti kalau sudah ada info pasti, akan disampaikan," pungkas Mayjen Yogo.
Baca juga: Pemkab Batanghari Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Bakal Sewa Penginapan Buat Ruang Isolasi
Baca juga: Penyebab Ketiak Hitam dan Cara Memutihkannya dengan Jeruk Nipis
Baca juga: 229 Orang Warga Binaan Kasus Narkoba dan 1 Koruptor di Lapas Jambi Dapat Remisi Idul Fitri
Berita lainnya mengenai pasukan khusus TNI
SUMBER: SURYA