Uni Soviet Dulu Juga Menyerang Afghanistan, Namun Mundur Setelah 8 Tahun Berperang dan Tak Menang
Setiap negara memiliki kisahnya tersendiri dalam mempertahankan keamanan negaranya. Hal ini demi menjaga wilayah negara agar tak diambil musuh.
TRIBUNJAMBI.COM- Pertahanan negara harus tetap dilakukan agar keamanan tetap terjaga.
Setiap negara memiliki kisahnya tersendiri dalam mempertahankan keamanan negaranya.
Hal ini demi menjaga wilayah negara agar tak diambil musuh.
Seperti halnya Afghanistan, yang harus memperkuat pertahanan negara karena diserang oleh Uni Soviet.
Hingga setelah delapan tahun berperang, Uni Soviet akhirnya mundur dari peperangan.
Dan tepat pada hari ini, 33 tahun yang lalu, tepatnya pada 15 Mei 1988, pasukan militer Uni Soviet mundur dari Afghanistan setelah lebih dari delapan tahun berperang.
Baca juga: Alasan Tentara Serang Warga Shalat di Masjidil Aqsa, Ternyata Dipicu oleh Konflik Palestina Israel
Melansir History melalui Kompas.com, peristiwa tersebut menandai akhir dari pendudukan Uni Soviet yang panjang, berdarah, namun tidak membuahkan hasil di Afghanistan.
Pemerintahan pro-Soviet
Pada Desember 1979, pasukan Uni Soviet mulai menginvasi Afganistan dalam upaya untuk mendukung pemerintahan pro-Soviet yang terancam oleh pemberontakan internal.
Dalam waktu singkat, ribuan tentara Uni Soviet dengan berbagai peralatan tempur tercanggih saat itu masuk ke Afghanistan.
Sejak saat itu, dimulailah konflik militer antara Uni Soviet dengan gerilyawan Muslim Afghanistan yang sebelumnya menolak pemerintah komunis di negara mereka sendiri.
Selama delapan tahun kedua kubu bertempur memperebutkan kendali di Afghanistan, dan keduanya sama-sama tak pernah mendapatkan kemenangan menentukan dalam perang panjang itu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tabrakan Motor vs Mobil di Merangin, Satu Orang Warga Tabir Tewas Di Tempat
Pasukan Uni Soviet mencoba menumpas pemberontakan dengan berbagai taktik, tetapi para gerilyawan umumnya menghindari serangan mereka.
Uni Soviet kemudian berusaha untuk menghilangkan dukungan sipil dengan membom dan mengosongkan daerah pedesaan.
Taktik ini memicu pelarian besar-besaran dari pedesaan. Pada 1982, sekitar 2,8 juta orang Afghanistan telah mencari suaka di Pakistan, dan 1,5 juta lainnya melarikan diri ke Iran.