Berita Nasional

KISAH KKB Terkejam di Papua yang Tinggal di Wilayah Segetiga Hitam, Jadi Target Buruan TNI dan Polri

Pasca pemerintah Indonesia menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris, aksi-aksi KKB pun mulai masif meneror aparat dan warga

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Facebook/TNPNB
Ilustrasi KKB Papua. Kelompok ini dilaporkan makin sadis sejak tahun 2021 

TRIBUNJAMBI.COM - Pasca pemerintah Indonesia menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai teroris, aksi-aksi KKB pun mulai masif meneror aparat dan warga sipil.

Bahkan kontak senjata antara KKB Papua dan TNI/Polri tak dapat terhindarkan lagi.

Korban dari kedua belah pihak juga saling berjatuhan dalam baku tembak.

Ironisnya, warga sipil yang tak tahu apa-apa juga menjadi korban sasaran KKB Papua.

Sekolah, fasilitas kesehatan hingga pemukiman warga jadi target teror dari KKB Papua belakangan ini.

Anggota KKB Papua (istimewa)
Anggota KKB Papua (istimewa) (tribunnews)

Berikut kisah seram Segitiga Hitam Papua, tempat kelompok kriminal bersenjata (KKB) terkejam tinggal yang jadi target operasi TNI dan Polri.

Pada 3 daerah tersebut jadi tempat bermukim kelompok KKB terkejam dan tersadis.

Lantaran mereka tak segan untuk melukai warga sipil yang tak seideologi dengan mereka.

Dilansir TribunTimur.com inilah fakta-fakta daerah Segitiga Hitam Papua, lokasi bermukim Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) paling keji.

Kini lokasi itu jadi sasaran TNI.

Mengingat sebelumnya, pemerintahan Jokowi sudah resmi menyebut KKB sebagai resmi melabeli KKB di Papua sebagai kelompok teroris.

Dikutip tribuntimur dari gridHot, diketahui kelompok kriminal ini memang sering membuat onar hingga melukai penduduk tak bersalah.

Polda Papua juga mengungkapkan kalau pihaknya menemukan adanya tiga kabupaten yang kini dikuasai KKB Papua secara kejam.

Dikutip Gridhot dari Antara News, tiga kabupaten di Provinsi Papua itu yakni Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Lanny Jaya dijuluki sebagai jalur segitigas hitam karena selalu dikuasai kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Lanny Jaya adalah kabupaten yang terletak di wilayah Pegunungan tengah Papua.

Baca juga: INILAH Deretan Aksi Kejam Dedengkot KKB Papua Lekagak Telenggen yang Serang dan Bunuh Prajurit TNI

Baca juga: BERANI Tantang Pasukan Setan TNI di Papua, KKB Siapakan Pasukan Tandingan Bernama Tentara Surgawi

Baca juga: KKB Papua Siapkan Tentara Surgawi Hadapi Pasukan Setan, Jubir OPM: Silahkan Datang ke Papua

Topografi wilayah ketiga kabupaten itu nyaris sama, yakni miliki kontur dataran yang berbukit dan memiliki banyak lembah.

Tanah subuh, masyarakat setempat selalu memanfaatkan tanah di daerah tersebut untuk bercocok tanam, khususnya umbi-umbian.

Kabupaten Lanny Jaya dan Puncak merupakan dua kabupaten pemekaran pada tahun 2008.

Selanjutnya, Kabupaten Lanny Jaya merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Sementara Kabupaten Puncak merupakan pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya.

Transportasi ke tiga kabupaten ini juga menggunakan transportasi udara atau pesawat berbadan kecil.

Selain menggunakan pesawat berbadan kecil, ketiga kabupaten itu bisa dilalui jalur darat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Untuk ke Lanny Jaya misalnya dari Wamena bisa ditempuh dengan perjalanan empat jam.

Sementara dari Wamena ke Puncak Jaya dapat ditempuh selama 12 jam. Jalur-jalur ini juga hanya bisa ditempuh dengan mobil khusus yang memiliki double gardan atau masyarakat setempat menyebutkan dengan mobil Strada atau Hi-Lux.

Sepanjang perjalanan ke Lanny Jaya ataupun Puncak Jaya disuguhi dengan pemandangan yang elok.

Udara pegunungan yang sejuk dan tak jarang jalur-jalur ini berkabut, karena terletak di ketinggian.

"Kami selalu berjalan beriringan jika ada suatu kejadian penembakan atau kekerasan lainnya di jalur ini," kata Amiruddin, salah satu sopir Wamena-Puncak Jaya, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Kamis.

Tak jarang untuk melewati jalur ini, sejumlah angkutan antar kabupaten dikawal oleh aparat keamanan.

"Ada juga jalur-jalur tertentu yang harus dilalui dengan kecepatan tinggi, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti penembakan atau kekerasan lain yang biasa dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tambah Amiruddin.

Daerah Segitiga Hitam

Tak heran jika tiga kabupaten itu juga dijuluki sebagai segitiga hitam oleh Kepolisian Daerah Papua. Ini dikarenakan banyaknya kasus penembakan disertai kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Di Lanny Jaya misalnya KKB dikuasai oleh Puron Wenda dan Enden Wanimbo.

Lalu di Kabupaten Puncak Jaya, KKB dikuasai oleh beberapa kelompok yakni Goliat Tabuni dan juga kelompok Yambi pimpinan Lekagak, Tengahmati Telenggen dan Kalenap Murib.

"Kelompok Yambi ini yang diduga selalu menyeberang ke wilayah Kabupten Puncak dan melakukan aksi penembakan dan kekerasan disana," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Polda Papua mengklaim bahwa KKB yang sering melakukan aksi kekerasan di tanah Papua tak ada hubungannya dengan suatu organisasi.

Baca juga: Selain Guru, Formasi CPNS Dosen dan Penjaga Tahanan Banyak Dibutuhkan di Pendaftaran CPNS 2021

Baca juga: Curi Uang Tetangga untuk Top Up Game Online, Remaja SMP Ini Malah Bakar Rumah, Santai Saat Ditangkap

Baca juga: Ini Besaran Gaji ke-13 yang Bakal Diterima PNS Setelah THR Bulan Depan, Golongan 1 sampai 4

Kepentingan KKB ini adalah untuk mempertahankan sebagai kelompok pengacau dan ingin tetap menunjukkan eksitensi dengan merampas senjata, menganiaya, membunuh serta melakukan kekerasan.

"Sepanjang Desember 2015-Maret 2016 sudah ada tiga catatan penembakan disertai kekerasan yang dilakukan oleh KKB. Ini tak bisa lagi dibiarkan dan harus ditindak tegas," kata Kapolda Paulus.

Operasi Khusus

Menyikapi aksi penembakan yang dilakukan KKB, Polda Papua berencana membuat operasi khusus penegakan hukum di 3 kabupaten yang dijuluki segitiga hitam tersebut. Operasi yang dimaksud hampir sama dengan operasi yang saat ini sedang berlangsung di Poso.

Apalagi, pasca kejadian di Distrik Sinak yang menyebabkan empat karyawan dari PT Modern Grup tewas tertembak oleh KKB, membuat Menkopolhukam Luhut Panjaitan langsung angkat bicara bahwa daerah Puncak dan sekitarnya akan dijadikan daerah operasi khusus seperti di Poso.

"Kejadian penembakan dan pembunuhan sudah kerap terjadi di daerha segitiga hitam. Operasi seperti di Poso memang kami butuhkan, untuk mengejar dan mempersempit ruang gerak KKB," katanya.

Pasca kejadian penembakan di Distrik Sinak, Polda Papua juga meminta pihak Komnas HAM untuk menyikapi lebih dalam kasus ini.

Apalagi korban adalah masyarakat sipil yang merupakan pekerja jalan yang sedang melakukan proyek jalan Trans Papua, Sinak-Mulia.

"Komnas HAM ini selalu bicara tentang hak asasi manusia dan saat ini ada kejadian dengan korban masyarakat sipil. Silahkan Komnas HAM mengartikan hal ini," terangnya.

(*)

Baca juga: Simpang Siur Kronologis Aksi Nekat Pemuda Nekat Panjat Jembatan Aurduri 1 jadi Tontonan Warga

Baca juga: Istri Grebek Suami yang Berzina dengan Selingkuhan: Biar Allah yang Balas

Baca juga: BREAKING NEWS Satu Unit Rumah di Desa Teluk Sialang Tungkal Ilir Hangus Terbakar

Berita tentang KKB Papua

SUMBER: TRIBUN TIMUR

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved