Investor 212 Mart Samarinda Merasa Ditipu, Modal Rp 2 Miliar Tapi Toko Tutup, Gaji Karyawan Nunggak
Investor 212 Mart Samarinda merasa telah ditipu. mendirikan 212 Mart Samarinda mencapai Rp 2 Miliar
Diduga tidak ada perjanjian ataupun Surat Kerjasama antara Pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda.
"Dengan PT. KMB tentang pengelolaan Toko 212 Mart," sambung I Kadek Indra K.W.
Terhitung operasional Toko 212 Mart Samarinda dari tahun 2018 hingga 2020 berjalan sebagaimana mestinya.
Namun pada bulan Oktober 2020, muncul permasalahan gaji karyawan menunggak tidak terbayarkan.
Supplier UMKM yang menitip barang di Toko 212 Mart pun tidak terbayarkan, tetapi barang sudah terjual.
Tagihan wajib sewa ruko, listrik dan PDAM tidak terbayarkan.
Sejak itulah muncul kecurigaan adanya penyelewengan dana dan dugaan bahwa pengelola penuh toko 212 Mart tidak memanfaatkan dana investasi secara benar.
HB telah kabur keluar pulau dari Kota Samarinda dan tidak dapat dihubungi melalui telepon maupun media sosial.
Beberapa pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda banyak yang mengundurkan diri.
"Disusul pula RJ, sekarang tidak berada di Kota Samarinda," jelasnya
"PN masih berada di Kota Samarinda sampai sekarang. Toko 212 Mart tutup dengan alasan dalih dampak Covid-19 dan kurangnya investor untuk belanja di Toko 212 Mart," imbuh I Kadek Indra K.W.
Tiga toko 212 Mart di Samarinda telah tutup permanen pada November 2020.
Mengetahui itu, investor lantas mempertanyakan perihal ditutupnya secara bertahap ketiga toko 212 Mart itu.
Namun, keempat terlapor menjelaskan alasan dampak dari pandemi Covid-19 dan kurangnya minat berbelanja di toko tersebut.
Pertemuan dan penyelesaian permasalahan telah ditempuh berkali-kali bersama pengurus koperasi dan investor.
Namun tidak ada kejelasan penyelesaian sampai saat ini.