Kasus Sate Beracun

Racun Kalium Sianida Penyebab Bocah NFP Tewas Usai Makan Sate Beracun, Seperti Apa Racun Itu?

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengatakan inisial perempuan tersebut itu adalah NA yang masih berusia 25 tahun.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribunjambi.com
Racun Sianida yang ada dalam bumbu sate, ini kandungannya 

TRIBUNJAMBI.COM - Terkuak sudah teka-teki pengirim sate misterius yang menewaskan NFP, bocah berusia 8 tahun dari Bantul akhirnya ditangkap.

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengatakan inisial perempuan tersebut itu adalah NA yang masih berusia 25 tahun.

Dia juga merupakan warga asal Majalengka, Jawa Barat dan telah ditahan di Polres Bantul.

Menurut Burkhan, kandungan racun yang ada di bumbu sate itu merupakan Kalium Sianida (KCN).

Racun yang dibeli secara daring itu sengaja ditaburkan di bumbu sate oleh tersangka.

Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021)
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021) (KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

“Makanya, kami sebut ini pembunuhan berencana karena racun sudah dibeli sejak tiga bulan lalu. Dia sengaja memesan ojek daring tanpa aplikasi karena dianggap lebih aman,” katanya.

Lantas, apa itu Kalium Sianida atau KCN?

Senyawa KCN ini merupakan salah satu alat yang digunakan di pertambangan emas, sintetis organik dan galvanisasi.

Penerapan lainnya meliputi penyepuhan dan pemolesan perhiasan.

Namun, itu akan menjadi racun apabila Kalium Sianida masuk ke dalam tubuh.

Secara singkat, racun ini mencegah sel tubuh menggunakan oksigen untuk menghasilkan molekul energi.

Di dalam racun itu, ada senyawa ion sianida yang bisa mengikat atom besi dalam sitokrom C oksidase yang ada di dalam sel mitokondria.

Nama lain dari Kalium Sianida ini adalah Potasium Sianida.

Baca juga: Kesal Tak Jadi Dinikahi Jadi Motif Nani Aprilliani Kirim Sate Beracun Sianida Untuk Mantan Pacar

Baca juga: Nani Aprilia Sakit Hati Tak Dinikahi Tomy hingga Kirim Sate Beracun Sianida yang Tewaskan Bocah NFP

Baca juga: Nani Apriliani Pengirim Sate Beracun Sianida Terancam Pidana Seumur Hidup hingga Hukuman Mati

Ilustrasi racun Sianida
Ilustrasi racun Sianida (cdn.inquisitr)

Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Arief Nurrochmad MSi MSc Apt menjelaskan terkait racun sianida ini.

Ia mengatakan, bentuk sianida bisa bermacam-macam, semisal gas, kristal, dan cair.

“Racun ini banyak ditemukan di masyarakat dan rumah tangga. Semisal di dalam pestisida, racun tikus, racun ikan, dan sebagai penyepuh emas atau perak,” katanya.

Meski begitu, banyak pula ditemukan secara alami di beberapa tanaman, semisal singkong, juga asap rokok.

Ditanya tentang sifat zat racun tersebut, Arief menjelaskan sianida tidak memiliki bau.

Namun, jika dicampur ke dalam makanan atau cairan, rasanya seperti kacang almond pahit atau seperti makanan gosong.

"Memang ini racun yang tidak berbau. Istilah umumnya disebut silent killer,” imbuhnya.

Lantas, bagaimana cara kerja Potasium Sianida jika masuk ke dalam tubuh?

Ahli Forensik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF membenarkan, potasium sianida itu adalah jenis racun yang banyak beredar bebas.

“Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus C dan N, dengan atom atom C terikat 3 atom N,” bukanya kepada Tribun Jogja, Sabtu (1/5/2021).

Dia mengatakan, jika racun sianida masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar, maka sianida itu bakal mencegah sel menggunakan O2 atau oksigen.

Dari situ, sel-sel akan perlahan mati.

“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, nafas sesak dan tubuh lemas,” ungkapnya.

Kemudian, jika sianida itu masuk ke dalam tubuh dengan jumlah besar, maka itu akan menyebabkan denyut nadi lambat dan hilang kesadaran.

“Korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yan akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5mg/kg berat badan,” ujarnya lagi.

Dijelaskan dr Lipur, dosis letal merupakan dosis yang sudah di ambang batas atas tubuh orang yang mengonsumsinya.

Hitungannya, jika si anak memiliki berat badan 30 kg, maka dosis letalnya sekitar 45 gram.

Baca juga: Waspada Mutasi Virus Corona Asal India Inggris & Afrika Selatan Sudah Masuk Indonesia Total 16 Kasus

Baca juga: Nani Terancam Pasal Pembunuhan Berencana, Sengaja Tabur Sianida ke Bumbu Sate

Baca juga: Nani Apriliani Pengirim Sate Beracun Sianida Terancam Pidana Seumur Hidup hingga Hukuman Mati

“Si ibu yang juga menyantap sate, kemungkinan dia makan dengan porsi sedikit. Sehingga, ibu selamat,” tambah Lipur.

Adapun untuk tindakan pertolongan pertama jika orang terpapar sianida, bisa dilakukan dengan beberapa cara.

"Jika terjadi kebakaran, jauhi area tersebut agar tidak menghirup udara yang sudah tercemar," jelas Arief.

Segera keluar dari ruangan yang terkontaminasi gas sianida dan cari udara segar.

Jika tak bisa keluar ruangan saat terjadi kebakaran, maka tiarap sedekat mungkin dengan tanah dan lindungi pernapasan Anda.

Jika mata sudah terasa panas dan pandangan kabur akibat kebakaran, aliri mata Anda dengan air selama 10–15 menit, lalu cuci rambut dan tubuh Anda dengan air dan sabun selama 20 menit, lalu bilas.

"Jika Anda tidak sengaja menelan sianida, jangan minum sesuatu dan jangan berusaha membuat diri Anda muntah," pungkasnya.

Jika pakaian atau barang yang melekat di tubuh Anda terkena sianida, segera untuk lepaskan dan masukkan ke dalam kantong plastik yang tertutup, lalu lapisi kembali dengan kantong plastik.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Berita lainnya seputar Sate Beracun

SUMBER: TRIBUN JOGJA

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved