Sahabat Rasulullah

Kisah Sahabat Nabi, Zuhudnya Salman al Farisi Pengusul Pembuat Parit di Perang Khandak

Mutiara hikmah banyak bisa kita dapatkan saat membaca kisah sahabat Nabi. Dari Salman al Farisi ra, misalnya. 

Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
SHUTTERSTOCK Ilustrasi
Ilustrasi sedekah 

TRIBUNJAMBI.COM – Mutiara hikmah banyak bisa kita dapatkan saat membaca kisah sahabat Nabi. Dari Salman al Farisi ra, misalnya. 

Kehidupan mereka, bagaimana ahlak hingga ilmunya sangat patut menjadi teladan. Mereka hidup dengan bimbingan langsung Rasulullah saw.

Salman al Farisi ra, misalnya. Beliaulah pengusul pembuatan parit pada perang Khandak

Lelaki asal Persia begitu zuhud terhadap dunia.

Dalam kitab Zuhud milik Imam Ahmad bin Hambal diriwayatkan bagaimana kedermawanan sosok sahabat Nabi Salam al Farisi.

Tak terkecuali saat Salman al Farisi menjadi gubernur.

Dari Al-Hasan, dia berkata, "Shadaqah yang dibagi bagikan Salman sebanyak lima ribu dirham. Dia menjadi gubernur untuk tiga puluh ribu orang Muslim. Jika menyampaikan pidato kepada orang orang,  dia mengenakan kain jubah, yang sebagiannya digunakan untuk alas tempat tidur dan sebagian lain dia kenakan di badan. Jika bershadaqah, dia langsung membagi-bagikannya hingga habis dan dia memakan dari tepung yang dimilikinya."

Salman pula yang memberi nasihat kepada Jarir.

Ia berkata, "Salman pernah berkata kepadaku, wahai Jarir, tawadu-lah kepada Allah, karena siapa yang tawadu kepada Allah di dunia, maka Dia akan meninggikannya pada hari kiamat'."

Begitulah contoh yang ditunjukkan oleh sahabat Nabi yang mulia, Salman al Farisi.

Ada pula riwayat yang menerangkan Salman memberi wejangan agar jangan berlaku curang.

"Sekiranya manusia tahu pertolongan Allah terhadap orang yang lemah, tentunya mereka tidak akan berani melakukan tipu daya secara terang-terangan.” Begitu ucapan Salman al Farisi.

Untuk diketahui, atas ide sahabat Nabi Salman al Farisi lah umat Islam menggali parit pada perang Khandak.

Baca juga: Sahabat Nabi, Mushab bin Umair dengan Tenang Menjelaskan Islam kepada Usaid ibn Hudhair yang Marah

Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Mushab bin Umair Duta Islam yang Pertama

Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Abdullah bin Masud yang didoakan Rasulullah Menjadi Orang Berilmu

Akibat parit inilah, pasukan Quraisy tak mampu menyerang kaum muslimin dan hanya berdiam di tenda mereka selama sebulan.

Dr Syauqi Syaqi Abu Khalil dalam bukunya menyebut parit yang digali umat Islam itu terbentang dari utara sampai selatan Madinah dengan panjang 5.544 meter dengan lebar 4,62 meter.

Mengutip buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah karya Khalid Muhammad Khalid, Salman al Farisi berasal dari Persia.

Peristiwa perang Khandaq terjadi pada tahun 5 H.

Al-Qur’an menggambarkan kondisi perang tersebut dalam surat Al Ahzab ayat 10.

Sebanyak 24.000 prajurit yang dipimpin oleh Abu Sufyan dan Uyainah ibn Hishn bergerak mendekati Madinah untuk mengepung dan menyerang Madinah dengan serangan mematikan sehingga dapat melenyapkan Muhammad beserta agama dan para sahabatnya.

Pasukan tersebut tidak hanya mewakili suku Quraisy, tetapi didukung juga oleh berbagai kabilah dan kelompok-kelompok berkepentingan yang memandang Islam sebagai ancaman bagi mereka.

Saat itulah tampil seorang lelaki yang gagah dan berambut lebat.

Seorang yang sangat dicintai dan dihormati oleh Rasulullah saw.

Dialah sahabat Nabi Salman al Farisi yang tampil ke muka.

Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar dan Tanda Turunnya Malam Yang Lebih Baik Daripada Seribu Bulan

Baca juga: Partai Ummat Provinsi Jambi, Ada Mantan Ketua Parpol dan Mantan Pejabat

Baca juga: Kepengurusan Partai Ummat Provinsi Jambi di Tingkat Kecamatan Capai 40 Persen, Ini Bocorannya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved