Berita Internasional

AS Dekatkan Diri ke Perang di LCS dengan Kirim Kapal Perusaknya Ganggu Latihan Angkatan Laut China

Wilayah Laut China Selatan semakin memanas dengan hadirnya kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) yang seakan tak menyetujui klaim kepemilikan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
24h
Kapal Induk US Navy bersama grup tempur saat memasuki Laut China Selatan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Wilayah Laut China Selatan semakin memanas dengan hadirnya kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) yang seakan tak menyetujui klaim kepemilikan wilayah itu oleh China.

Sehingga konflik antara China dan Amerika Serikat di Laut China Selatan pun kian nyata di depan mata.

Frekuensi kapal perang AS pun dikabarkan melakukan pengintaian terhadap China semakin bertambah di wilayah itu.

Terbaru, kapal perang China juga memberi peringatan kapal perang AS yang mengintai kelompok tugas kapal induk Liaoning saat kapal induk China itu mengadakan latihan di dekat pulau Taiwan dan di Laut China Selatan baru-baru ini.

FILE : Kelompok kapal induk AS USS Theodore Roosevelt memasuki di perairan Laut China Selatan, berdekatan Teluk Filipina.
FILE : Kelompok kapal induk AS USS Theodore Roosevelt memasuki di perairan Laut China Selatan, berdekatan Teluk Filipina. (ist)

Menurut para ahli China pada hari Kamis (29/4/2021), tindakan provokatif oleh AS pun dapat mengakibatkan kesalahan penilaian dan insiden kecelakaan.

Melansir Global Times, ketika kelompok Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengadakan latihan normal, kapal perusak milik AS yaitu USS Mustin berulang kali melakukan pengintaian jarak dekat terhadap kelompok kapal Tiongkok, yang sangat mengganggu kegiatan pelatihan kapal Tiongkok.

Menurut Kolonel Senior Wu Qian, juru bicara dari Kementerian Pertahanan Nasional China, pada konferensi pers reguler, hal ini secara serius mengancam navigasi serta keselamatan kapal dari kedua sisi.

Kapal perang China juga memperingatkan kapal AS itu agar segera pergi.

Wu juga mengatakan, Kementerian Pertahanan China telah mengajukan pernyataan tegas kepada AS.

Baca juga: Militer Indonesia Tambah Kekuatan ke Natuna, Imbas China Bikin Gaduh di laut China Selatan

Baca juga: BERBAHAYANYA Laut China Selatan Saat Ini, Filipina & AS Latihan Perang Buntut Provokasi Kapal China

Baca juga: Kapal Induk AS dan China Merapat ke Laut China Selatan, Aktivitas Militer Melonjak

Pernyataan Wu itu muncul setelah seorang pelaut Angkatan Laut AS mengunggah beberapa foto Liaoning saat sedang melakukan latihan lepas landas dan pendaratan jet tempur J-15 di Laut China Selatan pada pertengahan April lalu.

Song Zhongping, seorang ahli urusan militer China dan komentator TV, mengatakan kepada Global Times, provokasi pada jarak dekat seperti yang dilakukan kapal perang AS dapat mengakibatkan kesalahan penilaian dan kecelakaan.

"AS yang melanggar aturan dan regulasi terkait yang disepakati kedua negara, dan jika terjadi kecelakaan, AS akan bertanggung jawab," ujar Song seperti yang dilansir Global Times.

Wu juga mengungkapkan, sejak pemerintahan AS yang baru menjabat, aktivitas kapal perang AS di dekat dengan perairan China telah meningkat lebih dari 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan lebih dari 40% untuk pesawat pengintai.

"Tindakan AS mendorong militerisasi regional dan mengancam perdamaian dan stabilitas regional. Dan China dengan tegas menentang ini," kata Wu.

Dia juga mencatat bahwa China kini telah mendesak AS untuk secara ketat menahan pasukan garis depannya dan segera mematuhi aturan termasuk Aturan Perilaku untuk Keselamatan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved