Ramadhan 2021
Penjelasan Quraish Shihab Tentang Lailatul Qadar, Disiapkan Segala Kebajikan Sejak Awal Ramadhan
Berikut ini cara kita agar bisa meraih Lailatul Qadar yang dijelaskan oleh Quraish Shihab
"Jangan bersiap untuk menghadapi Lailatul Qadar itu nanti pada malam 17 atau 27. Tidak. Sejak sekarang kita mempersiapkan diri menyambutnya. Karena malam itu tidak akan hadir kepada kita kecuali kalau yakin bahwa persiapan kita telah cukup," kata Quraish Shihab.
Mantan Menteri Agama itu juga mengajak umat muslim untuk mempersiapkan segala kebajikan dari awal Ramadhan.
"Siapkanlah dari sekarang. Siapkan jiwa, siapkan aneka kegiatan, siapkan upaya-upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan membaca ayat-ayat Al Quran, dengan bersedekah, dengan memberi muka kepada orang lain, dan lain-lain aneka kebajikan itu," tutur Quraish Shihab.
Baca juga: Jawal Imsak Kota Jambi dan Sekitarnya Minggu 2 Mei 2021 atau 20 Ramadhan 1442 Hijriah, Doa Puasa
Tidak Bisa Dijangkau dengan Akal Manusia
Pada kesempatan lain, Quraish Shihab juga telah menerangkan bahwa Lailatul Qadar tidak bisa serta merta dijangkau oleh akal manusia.
Hal itu ia sampaikan melalui video kanal YouTube Najwa Shihab.
Quraish Shihab menjelaskan tentang Lailatul Qadar yang tidak bisa dijangkau akal manusia itu sebagaimana ayat dari Surah Al Qadr.
"'Wa maa adraaka maa lailatul-qadr,' apa yang menjadikan engkau tahu tentang lailatul qadar, kamu tidak bisa tahu.
Semua kata 'wa maa adraaka' itu menggambarkan bahwa akal manusia itu tidak mampu untuk menjangkaunya," ungkap Quraish Shihab.
Baca juga: Wawancara Eksklusif - Masjid di Suriname Punya Dua Arah Kiblat Berlawanan, Cerita Dubes RI
Indikator Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab
Sementara itu, menilik ayat Al Quran dan hadis Rasul, ayah Najwa Shihab itu menjelaskan terkait indikator Lailatul Qadar.
"Orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar pasti hatinya damai dengan dirinya dan damai dengan orang lain, kedamaian itu berlanjut.
Kalau ayat itu berkata,'sampai terbitnya fajar, sampai esok hari,' kata ulama, 'tidak, sampai terbit hidupnya yang baru di akhirat'.
Setelah dia meninggal dia hidup lagi, itu fajar hidupnya yang baru. Dan kalau dalam fajar hidupnya yang baru dia damai, maka tempatnya adalah darussalam, negeri yang penuh kedamaian, negeri penuh kedamaian itu surga," jelas Quraish Shihab.
Lebih lanjut, Quraish Shihab mengatakan bahwa indikator Lailatul Qadar adalah kedamaian.