NGP Silitonga Tenggelam di Danau Toba, Ditemukan Tak Sengaja di Dasar Danau

Seorang bocah laki-laki bernama NGP Silitonga anak dari Boru Gultom meninggal di Danau Toba, pada Sabtu (1/5/2021).

Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNMEDAN/ARJUN
Ibu korban tenggelam di Perairan Danau Toba di Parapat memeluk jenazah anak semata wayangnya yang di RSUD Parapat, Sabtu (1/5/2021 

TRIBUNJAMBI.COM, MEDAN - Seorang bocah laki-laki bernama NGP Silitonga meninggal di Danau Toba, pada Sabtu (1/5/2021).

Anak tersebut ditemukan tak sengaja oleh sejumlah bocah yang sedang menyelam mencari uang koin.

Silitonga tenggelam di perairan Danau Toba di Desa Sibaganding Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Informasi yang dihimpun NGP Silitonga merupakan warga Tebing Tinggi.

Ia datang bersama ibunya bernama S br Gultom dan juga rombongan lainnya.

Mereka ikut dalam rombongan yang sedang retreat, dari Tebing Tinggi ke kawasan Danau Toba di Parapat.

Anak tersebut memisahkan diri dari rombongan, tanpa ada yang tahu.

Ia diperkirakan ingin mencoba seperti anak-anak daerah itu yang berenang dengan lincah di perairan Danau Toba.

Baca juga: Tak Temui Para Buruh Saat May Day, Jokowi Disindir: Nikahan Artis Datang

Baca juga: Viral di Media Sosial Pria Berjaket Tikam Perempuan Usai Cekcok Mulut di Jawa Barat

Namun nahas, ia gagal mengikuti aksi anak-anak di sana yang memang terkenal bisa mencari uang koin hingga ke dasar danau.

Korban pertama kalinya ditemukan seorang penyelam koin yang berinisial PN sekitar pukul 15.00 WIB.

Ia melihat ada anak terbujur kaku di dasar danau, lalu PN memberitahukan kepada seorang pria bernama Siahaan.

Ia mengajak Siahaan itu menyelam ke dasar danau untuk melihat bocah yang telah terbujur kaku di sana.

Selanjutnya Siahaan memanggil keponakanya membantu mengevakuasi korban.

Setelah berhasil dievakuasi dari dasar danau, tubuh anak itu terliht sudah kaku, tidak bernafas lagi.

NGP Silitonga langsung dilarikan menggunakan angkutan ke RSUD Parapat.

Namun, nyawa korban ternyata tidak bisa terselamatkan.

Direktur RSUD Parapat, dr Elisabet, mengatakan sebelum tiba di rumah sakit, korban sudah tidak bernyawa lagi.

Pihaknya tidak bisa berbuat banyak lagi atas kondisi yang sudah demikian.

"Jadi meninggalnya korban murni karna tenggelam," ujar Elisabeth.

Informasi yang diperoleh, korban merupakan anak tunggal dari pasangan Silitonga-S br Gultom. (*)

Baca juga: INILAH Pengakuan Maniur Sihotang Tega Sekap dan Rantai Leher Pacar Disertai Penganiayaan

Baca juga: Masih Berusia 25 Tahun, Terungkap Sosok Pelaku Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Bocah Kelas 4 SD

SUMBER: TRIBUN MEDAN

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved