Konsumsi Miras dan Melihat Ada Roh Jahat, Pria ini Tega Aniaya Anak Usia 2 Tahun Hingga Tewas

Penganiayaan terhadap anak kandung Yeni sudah berlangsung lama, sejak Yeni dan korban tinggal satu atap dengan pelaku Rudi Hartono sudah hampir dua bu

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ilustrasi bayi 

Istri pamannya sempat mengingatkan Yeni apakah tidak takut berada di Bengkalis jauh dari keluarga.

Namun Yeni mengatakan tidak takut, karena pacar barunya ini menurut dia baik dan bekerja jual pinang serta beternak ayam dan kelinci.

"Istri paman kami sempat meninta Yeni untuk pulang, dan kasihan dengan anaknya jauh dari bapaknya.

Saat itu Yeni sempat mengaku mau pulang sekaligus menjalankan ritual sembahyang bapaknya," terang Ice.

Namun ketika Yeni meminta izin dengan pacarnya, raut wajah pacarnya berubah dan tidak mengizinkan pulang ke Tebing Tinggi.

Mengetahui Yeni dilarang pacarnya pulang istri pamannya mengingatkan kalau orang seperti itu tidak baik.

"Istri paman ini juga mengingatkan agar Yeni menyelesaikan dahulu hubungannya dengan suaminya.

Kemudian barulah melanjutkan hubungan dengan pacarnya tersebut," tambah Ice.

Namun setelah diingatkan ini Yeni ternyata tidak kunjung pulang.

Malah tidak lama setelah itu Yeni sempat berkomunikasi dengan kakak iparnya atau kakak dari Ice, Yeni menawarkan kakak iparnya untuk mengadopsi anak yang dibawanya ke Bengkalis.

"Kebetulan kakak saya itu sudah lama berumah tangga tapi belum memiliki anak," terang Ice.

Namun saat itu kakak Ipar Yeni menolak karena anak tersebut sudah dua tahun dan cukup besar dan sudah mengenal ibu dan ayahnya.

Yeni mendengar hal itu kemudian marah dan dia bilang kepada kakak iparnya kalau anak itu tetap bersamanya maka akan sengsara hidupnya.

"Awalnya keluarga kami tidak mengerti maksud Yeni ini.

Keluarga kami sempat bilang bawa pulang saja anaknya berikan kepada bapaknya," ungkap Ice.

Tidak kunjung ada kabar, beberapa waktu lalu Ice dapat kabar dari kakaknya yang mengirimkan foto anak Yeni dalam keadaan sakit.

Kabar tersebut diterimanya pada Sabtu (24/4) kemari.

Bahkan kakak Ice selang beberapa lama menelpon dan mengatakan anak Yeni sudah meninggal dunia.

Keponakannya itu meninggal dini hari Minggu (24/4) beberapa jam setelah Ice mendapat kabar keponakannya sakit

"Ketika menyadari hal ini saya melihat foto-foto keponakannya yang dikirimkan kakak saya.

Kondisinya sudah memar memar dan tidak wajar saya langsung telpon bapak korban yakni abang saya," terang Ice.

Saat menelpon Ice menanyakan apa benar kondisi anaknya seperti difoto yang diterima.

Ice meminta abangnya untuk melaporkan kondisi ini kepada polisi.

"Abang saya kemarin itu bilang bagaimana mau lapor polisi, dirinya saja tidak bekerja dan lagi tidak memegang uang.

Saat itu juga saya minta dia untuk buat laporan di Polres Tebing Tinggi, dan saya janji kirimkan uang untuk membantunya," tambah Ice.

Ades langsung melaporkan ke Polres Tebing Tinggi setelah mendapat dorongan dari adiknya ini.

Kemudian setelah menerina kiriman uang oleh Ice, Ades langsung menuju Bengkalis untuk membuat laporan di Polres Bengkalis.

"Baru sampai di kapal RoRo penyeberangan kemarin, kami dapat kabar dua orang ini sudah ditangkap Satreskrim Polres Bengkalis," tambahnya.

Saat Ades sampai Bengkalis tidak berjumpa dengan jasad anaknya karena sudah di kebumikan.

"Melihat fotonya saja keponakan saya ini saja kami sudah merasa hancur, anak sekecil itu babak belur kondisinya," terang Ice.

Inilah menjadi alasan Ice memposting kondisi keponakan di facebook grup warga Bengkalis.

Dirinya ingin tahu keberadaan dua pelaku sehingga memudahkan abangnya untuk mencari dan melaporkan ke Polisi.

"Makanya saya posting agar ada bantuan dari warganet, dan bersyukur warga Bengkalis mau membantu dan sangat baik memberi informasi sampai dua pelaku ini ditangkap," tandasnya.

Berita Terkait lainnya

Sumber : TRIBUNPEKANBARU

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved