Dalam Waktu 2 Tahun, Pramugari ini Menghasilkan Uang Rp 13 Miliar, Toilet Pesawat Jadi Saksi

Seorang sumber mengatakan kepada Daily Saba dalam bahasa Arab, tentang insiden yang baru saja terungkap itu.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
travelandleisure.com
Ilustrasi Pramugari 

TRIBUNJAMBI.COM - Terkuak aktivitas di luar dugaan di dalam pesawat. Di mana, seorang pramugari ini mengaku telah, menjadi pemuas nafsu penumpang pesawat selama 2 tahun

Diberitakan Daily Mail, pada Rabu (28/4/21) .

Ia telah menghasilkan banyak uang dari bayaran berhubungan intim dengan penumpang di toilet pesawat.

Menurut Daily Mail, insiden itu baru ketahuan setelah wanita itu tertangkap basah melakukannya di toilet pesawat.

Baca juga: Pemprov Jambi Gelar Rakor Pakta Integritas Pemilukada Damai Pada PSU

Baca juga: Sahrul Korban Bacok Itu Tulang Punggung Keluarga, Aktif Menari dan Main Tik Tok

Baca juga: Ibu Siswa SMAN 7 Korban Pembunuhan Histeris di Ruang Sidang

Ia kemudian dipecat dari pekerjaanya sebagai pramugari.

Wanita tersebut bekerja untuk maskapai penerbangan di Timur Tengah, namun tidak disebutkan namanya.

Seorang sumber mengatakan kepada Daily Saba dalam bahasa Arab, tentang insiden yang baru saja terungkap itu.

"Dia mengaku berhubungan intim, dengan penumpang setia penerbangan," kata sumber itu.

"Dia sering memilih untuk terbang dalam penerbangan panjang antara Teluk dan Amerika," tambahnya.

Sumber lain mengatakan, wanita itu menghasilkan 2.000 dollar AS (Rp29 juta) per penerbangan, dengan total 900.000 dollar AS (Rp13 miliar) dalam waktu 2 tahun.

Berbicara pada Daily Mail, Antoine Michelat, yang berpengetahuan luas di industri penerbangan, meanggapi hal itu.

"Pramugari selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi penumpangnya," katanya.

"Sementara beberapa pramugari tidak melewati garis merah, yang lain melihat ini sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan," tambahnya.

"900.000 dollar AS (Rp13 miliar) adalah uang yang banyak, tidak jelas apakah dia menghasilkan sebanyak itu dalam 2 tahun atau tidak. Saya kira itu tergantung penumpang dan seberapa kaya mereka," kata Michelat.

Insiden itu terjadi pada 2015 tetapi baru-baru ini dipublikasikan oleh situs web Tiongkok.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved