Pencarian Nanggala

TNI AL Buka-bukaan Soal Donasi Masyarakat Untuk Beli Kapal Selam Tak Bisa Digunakan, Ini Alasannya

Dikutip dari Tribunnews, 53 awak yang berada di dalamnya juga dinyatakan gugur dan sedang berusaha dievakuasi oleh pihak TNI.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pixabay
Ilustrasi Kapal selam TNI AL 

TRIBUNJAMBI.COM - Kapal selama KRI Nanggala 402 kini sudah dinyatakan tenggelam.

Dikutip dari Tribunnews, 53 awak yang berada di dalamnya juga dinyatakan gugur dan sedang berusaha dievakuasi oleh pihak TNI.

Setelah salah satu kapal selam kebanggaan Indonesia KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam, banyak sekali muncul gerakan penggalangan dana dari masyarakat untuk membeli kapal selam baru.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/4/2021), di Indonesia hanya memiliki 5 unit kapal selam dalam daftar aset alat utama sistem pertahanan (alutsista).

KRI Nanggala-402. Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk alias tenggelam. Pernyataan itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
KRI Nanggala-402. Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk alias tenggelam. Pernyataan itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021). (Twitter @JurnalMaritim)

Jumlah itu berkurang satu usai KRI Nanggala-402 tenggelam.
Awalnya ide untuk menggalang dana muncul dari anak-anak TPA di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.

Lewat unggahan di Instagram @masjidjogokariyan ide itu disebarluaskan.

Kemudian menjadi semakin heboh dan viral setelah ide itu diunggah Ustad Abdul Somad lewat Instagram-nya.

Dalam satu hari saja, donasi yang terkumpul disebut-sebut sudah mencapai Rp 300 juta.

Tagar "Harga kapal selam" bahkan menjadi salah satu trending topik di pencarian Google, Selasa (27/4/2021).

Bisakah masyarakat membeli kapal selam untuk pemerintah itu?

Penjelasan TNI AL

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama Julius Widjojono pun mengapresiasi niat baik dari masyarakat untuk menggalang dana guna membeli kapal selam.

Menurut Julius, masyarakat menyumbang dan mengumpulkan dana berarti telah berempati dengan peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402.

"Kami bersyukur bahwa ternyata bangsa ini masih kuat empatinya, meskipun ada beberapa individu dan kelompok yang kering empatinya dengan indikasi gunakan momen ini untuk ambil keuntungan," ujarnya pada Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

Meskipun begitu, pihaknya juga menjelaskan, ada persyaratan dan prosedur untuk membeli alutsista, termasuk kapal selam.

Baca juga: Sehari Dapat Rp 200 Juta, Aksi Galang Dana untuk Beli Kapal Selam, Ternyata Segini Harga 1 Unit

Baca juga: Warga Patungan Beli Kapal Selam pengganti KRI Nanggala-402, Segini Harga Sebenarnya Kapal Selam

Baca juga: Korps Hiu Kencana Masuk Kesatuan Kapal Selam yang Ditakuti di Dunia, Naungi KRI Nanggala-402

Halaman
12
Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved