Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Selalu Ada Harapan di dalam Tuhan
Bacaan ayat; Mikha 7:18-19 (TB) - "Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri
Situasi ini seringkali dimanfaatkan oleh Iblis, si jahat - sang pendakwa, untuk terus membisikkan bahwa ia memang tidak layak.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Taat di dalam Tuhan
Meragukan kasih Tuhan, menjadi senjata ampuh bagi si jahat untuk menjerumuskannya kedalam kesesatan yang semakin dalam.
Terlihat logis ketika segala kesalahan dipaparkan dan itu cukup membuat seseorang merasa bersalah, dan rasa bersalah menjadi lahan subur bagi Iblis untuk menabur benih kesesatan yang tampat bisa diterima oleh akal.
"Kamu terlalu berdosa.", menjadi senjata ampuh dari si jahat untuk menjauhkan kita dari kasih Tuhan.
Perumpamaan Tuhan Yesus tentang anak bungsu yang kembali kepada bapaknya, cukup memnyadarkan kita bahwa Allah itu Mahakasih, karena Allah adalah kasih.
Dengan penuh keyakinan Rasul Paulus memberikan kesimpulan jitu ketika dalam satu suratnya, ia menulis
"bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
Mikha dipanggil sebagai nabi ketika para raja Israel dan rakyat hidup dalam kebobrokan.
Ia hadir untuk memberikan peringatan bahwa dosa telah menguasai kehidupan.
Relasi personal hancur, tidak ada lagi kejujuran, pengadilan diwarnai dengan suap, dan berbagai dosa lain.
Terlalu besar dosa mereka untuk dihitung. Terlalu buruk perilaku umat, sehingga kemungkinan pilihan hanya satu: dihukum oleh Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Taat di dalam Tuhan
Jika Mikha datang untuk menegur umat dan umat merespon dengan dengan baik melalui pertobatan, masihkah ada harapan bahwa Tuhan akan berkenan?
Mikha memberikan kabar jaminan bahwa Tuhan berkenan untuk mengampuni.
Harapan diberitakan oleh Mikha bahwa Allah akan berkenan untuk memaafkan pelanggaran dan mengampuni dosa mereka.
Bahwa tidak selamanya Allah akan murka. Saatnya murka Allah akan berhenti dan Allah akan kembali berkenan kepada umat.