Pencarian KRI Nanggala

MEDIA Korsel Ungkap Fakta Mengejutkan Soal KRI Nanggala-402, Sebut Perawatan Dilakukan 9 Tahun Lalu

Satu surat kabar utama di Korea Selatan, Hankook Ilbo bahkan turut membeberkan fakta yang mengejutkan tentang KRI Nanggala-402.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Twitter @JurnalMaritim
KRI Nanggala-402. Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk alias tenggelam. Pernyataan itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021). 

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi sorotan publik tanah air, bahkan hingga jdai pemberitaan media internasional.

Satu surat kabar utama di Korea Selatan, Hankook Ilbo bahkan turut membeberkan fakta yang mengejutkan tentang KRI Nanggala-402.

Sebagaimana yang diinformasikan Kompas.com, kapal selam KRI Nanggala-402 itu hilang di perairan Bali Utara pada Rabu (21/4/2021) dini hari.

Mengetahui itu, tim SAR gabungan pun langsung melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri.

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. (CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)

Hingga pada hari Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 pun dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam) di kedalaman lebih dari 800 meter.

Seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang juga dinyatakan gugur.

Melansir dari Serambinewas.com, tenggelamnya kapal buatan Jerman tahun 1979 itu juga tak luput dari sorotan media Korea Selatan, Hankook Ilbo.

Media Korea Selatan itu menuliskan KRI Nanggala-402 menjalani latihan paksa.

"Kapal selam Angkatan Laut Indonesia buatan Jerman yang hilang setelah membawa 53 orang itu ternyata menjalani latihan paksa," tulisnya, dikutip pada Senin (26/4/2021).

Koresponden Chanyu Go yang melaporkan dari Jakarta itu menuliskan, sulit untuk meyakinkan bahwa kapal selam tua, yang memiliki umur panjang dan belum dirawat dengan baik, telah dimobilisasi untuk latihan peluncuran torpedo.

"Bahkan kapal selam tersebut diketahui tidak pernah menjalani pelatihan kapal selam selama tiga tahun terakhir ini," tulisnya.

Media Hankook Ilbo melaporkan bahwa, KRI Nanggala-402 yang menjalani latihan simulasi untuk memeriksa fungsi peluncuran torpedo.

Baca juga: Korps Hiu Kencana Masuk Kesatuan Kapal Selam yang Ditakuti di Dunia, Naungi KRI Nanggala-402

Baca juga: Sebaran Kapal Selam di Asia Tenggara, Indonesia Terbanyak Setelah Angkatan Laut Vietnam

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Dibully Netizen Gara-gara Ajak Donasi Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala 402

Media itu pun mengutip pernyataan seorang ahli kapal selam, yang mengatakan kemungkinan air laut masuk melalui pipa torpedo.

"Atau karena itu adalah kapal selam yang sangat tua, sistem perpipaan air laut bisa tidak tahan tekanan air,” ujar ahli tersebut.

KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam bermesin diesel dengan bobot 1.400 ton yang dibuat di Jerman pada tahun 1979 atau 42 tahun yang lalu.

Kapal itu juga dikirim dan diterima oleh Angkatan Laut Indonesia dua tahun berikutnya, pada 1981.

"Mengingat kapal selam biasanya bertahan 25 tahun, itu sudah cukup tua untuk mereka," tulis media Korea itu.

Perusahaan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd menjadi perusahaan yang melakukan perawatan kapal selam KRI Nanggala-402 terakhir pada tahun 2012 lalu.

Kapal itu mendapat perawatan selama dua tahun untuk sepenuhnya dilakukan perbaikan dan meningkatkan alusistanya.

Dikatakan media tersebut, pemeliharaan dari kapal selam harus dilakukan setiap enam tahun sekali hingga akhir perjalananya.

"Artinya pemeliharaan kapal selam (KRI Nanggala-402) belum dilakukan selama sembilan tahun," tulisnya.

Baca juga: VIDEO Setelah Dirawat Selama 12 Hari, Akhirnya Warga Rimbo Ilir Meninggal karena Corona

Baca juga: Disnaker Kota Jambi Belum Menerima Laporan Ajuan Keterlambatan THR

Baca juga: Dinkes Temukan Satu Kasus Baru HIV/AIDS di Merangin, Lakukan Ini Agar Tidak Tertular

Media itu juga melaporkan, KRI Nanggal-402 dijadwalkan akan melakukan pemeliharaan pada tahun depan.

Bahkan sumber militer setempat mengatakan kepada Hankook Ilbo bahwa "kapal selam itu tidak pernah menyelam sejak 2018".

Menjadi tanda tanya, mengapa latihan peluncuran torpedo dengan kapal selam Jerman sudah dilakukan sedangkan kapal selam KRI Alugoro 405 buatan Korea belum masuk sama sekali.

Seorang pejabat dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering mengatakan, "Memang benar kami melakukan perawatan depo terakhir (KRI Nanggala 402), tapi itu sudah 9 tahun lalu dan tidak terlibat lagi sejak itu,"

Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering juga melakukan perawatan kapal selam milik Indonesia asal Jerman 'Cakra 401', pada tahun 2004 silam.

Media itu juga mengutip pernyataan dari Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto yang menyatakan minatnya untuk membeli kapal selam tambahan.

(*)

Baca juga: Leg Pertama semifinal Liga Champions, Real Madrid vs Chelsea, Senjata Pamungkas Zidane

Baca juga: Inilah 8 Tempat Joging Asyik, Ngabuburit Sambil Olahraga di Kota Jambi

Baca juga: Inilah Bersaran Gaji Presiden di Indonesia dari Masa ke Masa, Soekarno Rp 1000 hingga Kini Jokowi

Berita lainnya seputar KRI Nanggala-402

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

SUMBER: GRIDHOT.ID

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved