Pencarian KRI Nanggala

Suara Panglima TNI Bergetar, Sebut 53 Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Bagian Kapal Selam Ditemukan

Dengan suara yang terdengar bergetar, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Capture/Kompas TV
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapal telah gugur 

Hampir selama empat hari, tim gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi sekitar hilangnya KRI Nanggala-402.

Pencarian dipersempit di areal adanya tumpahan minyak dan adanya tanda kemagnetan cukup besar di utara Celukan Bawang.

Di titik-titik itu, petugas menemukan sejumlah benda yang merupakan bagian dari KRI Nanggala-402.

Barang-barang yang ditemukan yaitu pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam.

Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada presroom.

Benda-benda tersebut menjadi bukti otentik dan menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam atau isyarat subsunk, sekitar 17.00 Wita.

Kapal dinyatakan tenggelam setelah pencarian memasuki hari keempat sejak dinyatakan hilang pada Rabu (21/4/2021).

"Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," kata Yudo Sabtu sore.

Saat ini, petugas gabungan masih melakukan pencarian untuk menentukan titik pasti di mana KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalamam 850 meter.

Terjadi Keretakan di Kapal

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, terjadi keretakan besar pada KRI Nanggala-402 hingga membuat tenggelam ke kedalaman 850 meter.

Keretakan tersebut berpotensi membuat air masuk ke dalam badan kapal selam.

Mengingat, semakin dalam laut, semakin kuat pula tekanannya.

"Keretakan air masuk kemungkinan ada (penyebabnya) tapi ada kemungkinan juga ada bagian kabin yang air tidak bisa masuk, karena dalam kapal selam kan ada sekatnya, kalau itu ditutup air tidak bisa masuk."

"Itu juga ada kemungkinan seperti itu," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).

Namun, Yudo mengaku masih ada kemungkinan air yang masuk tidak sampai ke bagian kabin.

Sebab, bagian dalam kapal selam terdiri dari kompartemen yang disekat atau ditutup dengan pintu putar kedap.

Sehingga, jika keretakan terjadi pada bagian depan kapal selam dan ABK sempat menutup pintu-pintu penyekat, maka kemungkinan air tidak masuk jauh ke bagian dalam masih bisa terjadi.

"Kalau retak mungkin di depan, ABK sempat menutup, jadi kemungkinan tidak kemasukan air di situ."

"Jadi ada kompartemen yang bisa ditutup dengan pintu kedap yang diputar," ujarnya.

Baca juga: Banyak Pertanyaan Kenapa Kru KRI Nanggala Tidak Keluar Kapal Selam dan Berenang? Ini Penjelasannya

Baca juga: Gadis Ini Hampir Kehilangan Matanya karena Mengira Lem Kuku adalah Obat Tetes Mata, Langsung Teriak

(Tribunjambi.com/Tribunnews/Eko Prasetyo)

Berita lainnya seputar Pencarian KRI Nanggala

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved