Pencarian KRI Nanggala
Banyak Pertanyaan Kenapa Kru KRI Nanggala Tidak Keluar Kapal Selam dan Berenang? Ini Penjelasannya
Hingga saat ini, Kapal selam KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) lalu, belum diketemukan.
Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanan di kedalaman 700 meter adalah 70 atm.
Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm saja.
Berenang dalam air laut di kedalaman 700 adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia, rasanya mungkin akan sama seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala.
Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur.
Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman dangkal.
Sebagai referensi, kita bisa melihat penyelamatan kapal selam yang pernah terjadi.
Baca juga: Pencuri Aset Pemkab Sarolangun Dibekuk Polisi
Baca juga: Padahal Sang Suami Mandul Tapi Sang Istri Hamil, Setelah Cek DNA Bikin Keluarga Langsung Syok
Baca juga: Meski Non Muslim, Polwan Cantik Polres Tanjabbar Ini Ikut Puasa, Menghargai Rekan Berpuasa
Misalnya ada kapal selam mini Priz AS-28 Rusia yang tenggelam di Samudera Pasifik pada 7 agustus 2005 karena terjerat kabel.
Pemerintah Rusia pun dibantu Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang melakukan pencarian dan mengevakuasi kapal selam itu.
Setelah posisi kapal dan penyebabnya terjebak ditemukan, tim penyelamat mulai memotong kabel yang menjeratnya.
Dilansir dari Maritime Journal, setelah kabel yang menjerat Priz AS-28 dipotong, tangki pemberatnya di ledakkan sehingga kapal bisa kembali naik ke permukaan.
Sehingga semua awak kru Priz AS-28 bisa selamat setelah 3 hari lebih terjebak dalam kapal itu.
Dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa penyelamatan eksternal (bantuan tim penyelamat) adalah jalan keluar paling baik untuk menyelamatkan awak kapal KRI-Nanggalang-402 yang hilang.
Namun waktu adalah musuh dalam penyelamatan kapal selam.
Baca juga: Promo Alfamart Hari Ini 25 April 2021 Diskon Diapers Serba Gratis Hanya 3 Hari Paket Hemat Ramadhan
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 9 Subtema 3 Pembelajaran 3 Halaman 120-131
Baca juga: Toko Makanan Rika di Muara Bulian Beromzet Rp4 Juta Per Hari Selama Ramadan, Menu Ini Paling Diburu
Awak kapal harus segera di selamatkan sebelum persediaan oksigen habis dan sebelum mereka terjangkit penyakit akibat banyak menghirup karbon dioksida dalam kapal yang tenggelam.
Sementara itu, Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel Laut Ansori menyebut, kapal selam KRI Nanggala memiliki alat keselamatan yang dibutuhkan.