Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Tuhan Gembala yang Baik

Bacaan ayat: Yohanes 10:11 (TB) - "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;".

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi Yesus 

Tuhan Bembala yang Baik

Bacaan ayat: Yohanes 10:11 (TB) - "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;".

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Dalam banyak cerita dalam Alkitab, hubungan manusia dengan Tuhan digambarkan dalam banyak cara.

Orang-orang percaya yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi, seringkali memvisualisasikan relasinya dengan Tuhan berdasarkan pengalaman kehidupan mereka yang nyata.

Pola budaya dalam kehidupan keseharian, menjadi sumber inspirasi yang sederhana untuk menggambarkan model relasi yang ada.

Hal ini membuat kehidupan beriman menjadi pengalaman iman yang nyata.

Pengalaman iman bukan hanya menyentuh akal budi atau perasaan, namun dapat dipahami secara utuh dalam kehidupan keseharian.

Daud, misalnya, adalah tokoh raja besar pada masanya yang menuangkan pengalaman imannya dalam banyak syair.

Pengalamannya sebagai raja yang memimpin peperangan untuk mengalahkan musuh, menjadi sumber inspirasi baginya untuk menyebut Tuhan sebagai gunung batu, kota benteng, perisai, dan lain-lain.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Tuhan yang Berhak Menghakimi

Penyebutan tersebut merujuk pada apa yang telah dilakukan Tuhan bagi kehidupannya, bahwa Tuhan itu selalu melindungi dan menjaga kehidupannya sedemikian rupa sehingga dapat tetap selamat dari berbagai ancaman.

Syair yang cukup terkenal ketika Daud menyebut Tuhan sebagai gembala.

Pengalaman dikala muda sebagai gembala yang berbuat apapun yang terbaik bagi domba-dombanya, membuat Daud memiliki keyakinan bahwa, itulah yang dilakukan Tuhan bagi kehidupannya.

Ketika Daud mengimani bahwa Tuhan sebagai Gembala bagi kehidupannya maka ia tidak akan kekurangan.

Ia yakin bahwa Sang Gembala akan memilihkan tempat terbaik untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Ia akan merasa tenang dalam segala keadaan dan kondisi. Ia yakin dengan sungguh, bahwa di depan ancaman sekalipun, Sang Gembala agung akan terus melindunginya.

Tiba-tiba Yesus menyatakan diri sebagai Gembala yang baik; bahwa Gembala yang baik akan memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup Sebagaimana Kristus Telah Hidup

Pernyataan Yesus tegas memperlihatkan identitas diri-Nya. Jika kita merujuk pada pengalaman Daud, maka bukan satu hal yang kebetulan jika kata Gembala menjadi tersambung dalam pernyataan Yesus.

Yesus adalah firman Allah, (yang adalah Allah) yang menjadi manusia.

Maka bisa dipastikan, Yesus adalah Allah sendiri yang menjadi manusia.

Karya penyelamatan Allah dalam Yesus, dimana Ia mati diatas kayu salib dalam rangka menebus manusia dari kuasa dosa, menjadi penguat yang tidak bisa disangkal.

Itulah yang dilakukan gembala yang baik, rela mati untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.

Ini cukup membuat iman kita semakin kokoh bahwa Yesus lah Juruselamat yang dijanjikan oleh Allah.

Lalu bagaimana seharusnya kita menjadi domba? Sudah seharusnya domba mendengar suara Sang Gembala.

Domba tunduk dalam ketaatan dan penyerahan diri kepada Sang Gembala.

Saatnya kita mengevaluasi diri: sudahkah kita menjadi domba-domba yang selalu taat kepada-Nya?

Sudahkah kita mendengar suara-Nya setiap hari? Amin

Bacaan Renungan Kristen Lainnya

Renungan Oleh Pdt feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved