Roy Suryo Dihujat karena Nyinyir dan Tak Punya Empati soal KRI Nanggala-402, Hapus Cuitan di Twitter
Pakar telematika Roy Suryo malah ikut mengomentari KRI Naggala-402 yang dinyatakan hilang kontak di laut Bali, tapi postingannya langsung dihapus.
TRIBUNJAMBI.COM - KRI Naggala-402 dinyatakan hilang kontak di laut Bali, Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 04.25 WIB.
Pakar telematika Roy Suryo malah ikut-ikutan mengomentari KRI Naggala-402 yang dinyatakan hilang kontak di laut Bali
Namun tak selang beberapa lama, Roy Suryo langsung menghapus cuitannya soal KRI Naggala-402 karena dihujat netizen?
Roy Suryo mengatakan harapan tentang KRI Nanggala-402 kontras dengan kabar hilangnya kapal selam tersebut.
Roy Suryo bahkan mempertanyakan kekuatan maritim yang harusnya disegani malah ikut-ikutan seperti Harun Masiku.
"Sayang, Harapan yg sempat dimuat media setahun lalu ini kontras dgn Berita mengejutkan yg baru saja diterima ttg 'Hilangnya KRI Nanggala-402" barusan.

Kekuatan Maritim yg harusnya disegani malah spt ikut2an Harun Masiku & Truk Pengangkut Barang Bukti KPK ?"
Semoga segera ditemukan," tulis Roy Suryo lewat akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Kamis (22/4/2021), seperti dilansir Tribun-timur.com.
Cuitannya disertai capture empat artikel berita terkait hilangnya KRI Nanggala 402.
Baca juga: Fatal, Terungkap Penyebab Kapal Tongkang Hantam Jembatan Orang Kayo Mustika Rajo
Cuitan Roy Suryo pun disoroti netizen.
Banyak yang menyebut Roy Suryo tak punya rasa empati.
Setelah banyak sorotan, cuitan tersebut tak lagi bisa ditemukan di akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Penelusuran Tribun-timur.com, Roy Suryo memposting ulang capture berita berita terkait hilangnya KRI Nanggala 402, namun dengan caption berbeda.
"Semoga KRI Nanggala 402 segera dpt mengatasi masalahnya & kembali naik ke permukaan dgn selamat beserta seluruh awaknya.
Baca juga: Pengantin Baru, Istri Serda Pandu Awak KRI Nanggala 402 Terus Menangis Ingat Suami
Pemerintah, TNI & DPR perlu segera lakukan Audit kelayakan Alutsista, terutama utk yg usianya sudah tua. Maintenance performa & keselamatan nyawa lebih utama.," tulis Roy Suryo, Kamis (22/4/2021) pukul 11.22 siang.
Cuitan tersebut langsung direspon netizen.
Ada yang mempertanyakan mengapa cuitan sebelumnya hilang.
"Kok ilang pak?," tulis pemilik akun @Uphew_18, disertai capture cuitan Roy Suryo sebelumnya.
Lalu dibalas pemilik akun @dekhamal.
"Susah bro, orang ini udh hilang rasa empati dan nurani nya, yg di otak nya cuman nyinyir,, Tanya in bro lagu kebangsaan Indonesia Raya udh hapalan belon, bsk ujian gtu bro... Terus antena, panci, pompa air udh di balikin belon itu... Ya Allah nih orang ya parah..," tulisnya.
Baca juga: Pelanggan Tusuk PSK Muda usai Bercinta Semalaman hingga Korban Kritis, Gara-gara Dibayar Setengah
Kapal Selam KRI Nanggala 402 hilang
Dalam keterangan tertulis, Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispen AL) menyebutkan, kapal buatan Jerman tahun 1977 itu sebelumnya telah meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tempur Laut II (Danguspurla II) untuk melaksanakan penembakan Torpedo SUT.
"Namun, setelah izin diberikan, KRI Nanggala-402 hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi," demikian keterangan tertulis Dispen AL, Rabu malam.
Selanjutnya, TNI AL langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365.
Ketiga KRI itu melakukan pencarian dengan menggunakan sonar aktif di sekitar menyelamnya KRI Nanggala-402 melalui metode Cordon 2.000 yrds dan hasilnya nihil.
"Pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam," demikian keterangan tertulis tersebut.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Milik TNI AL Dikabarkan Hilang Kontak, Ini Spesifikasi Kapal Selam Indonesia Itu
Kemudian, pada pukul 14.00 WIB, KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau turut membantu pencarian menggunakan side scan sonar.
Selain itu, petugas mengirimkan dua mobil chamber ke Banyuwangi dan mengirim distres International Submarine Escape and Rescue Leaison Office (ISMERLO).
Dua negara telah memberi respons untuk memberikan bantuan pencarian, yakni AL Singapura dan AL Australia.
Berdasarkan hasil analisis sementara, KRI Nanggala-402 kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak dapat dilaksanakan prosedur kedaruratan.
Seharusnya ada tombol darurat untuk mengembus supaya kapal bisa timbul ke permukaan.
Namun, diduga kapal tenggelam pada kedalaman 600 sampai 700 meter di laut.
"Terjadinya tumpahan minyak di sekitar area tenggelam, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI Nanggala-402," imbuh keterangan tertulis tersebut.
Baca juga: Inilah Sosok Jenderal Tetty Melina Lubis, Ahli Hukum TNI AD yang Kawal Kasus Pengeroyokan Kopassus
Kapal selam yang masuk jajaran Komando Armada II (Koarmada II) Surabaya itu hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan Selat Bali.
KRI Nanggala-402 yang akan melaksanakan penembakan torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB.
Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal hilang kontak dan tidak bisa dihubungi.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengonfirmasi bahwa titik koordinat hilangnya KRI Nanggala-402 terdeteksi di sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.
Dalam latihan tersebut, KRI Nanggala-402 itu membawa 53 awak dengan rincian 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 personel arsenal. (*)
SUMBER : Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin/ Kompas.com