Kasus Pembunuhan
Istri Bantah Jadi Otak Pembunuhan Suami saat Berhubungan Badan : Saya Itu Seperti Manut Mas Kholis
Seorang bos wajan di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang bernama Budiyantoro (38) tewas dihabisi istri dan selingkuhannya yang juga sepupu korban.
TRIBUNJAMBI.COM -- Cerita dibalik tewasnya bos wajan ternyata sudah direncanakan oleh istrinya sendiri.
Seorang bos wajan di Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang bernama Budiyantoro (38) tewas dihabisi istri dan selingkuhannya yang juga sepupu korban.
Istri korban yang berinisial KI (30) memancing korban untuk berhubungan badan lebih dulu.
Saat korban dan istrinya berhubungan badan, dari belakang selingkuhan sang istri, NK (22) langsung menjerat leher korban.
Setelah membunuh sang suami, istri korban KI dan selingkuhannya NK dengan santainya mandi bareng hingga sholat jamaah berdua.
Pembunuhan sadis Budiyantoro diketahui diotaki oleh istrinya sendiri, KI, yang kemudian kerjasama dengan NK selingkuhannya yang juga sepupu korban.
"Dari hasil pengembangan, istri korban yang berinisial KI (30), warga Banguntapan Bantul juga ditetapkan sebagai tersangka yang merupakan otak dari peristiwa pembunuhan tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Desahan Istri Jadi Kode Pembunuhan saat Berhubungan Badan, Istrinya Sempat Lakukan Ini Usai Membunuh
NK mengakui bahwa ia beraksi saat Budiyantoro sedang berhubungan badan dengan istrinya, KI.
Saat berhubungan badan, rupanya KI sudah menyiapkan kode berupa desahan.
Desahan itu dimaksudkan sebagai tanda agar NK mulai beraksi habisi Budiyantoro.
"Pembunuhan dilakukan saat korban dan tersangka KI berhubungan suami istri.
Kemudian tersangka mendesah dengan maksud memberi kode agar tersangka NK keluar dari persembunyiannya.
Setelah itu tersangka NK menjerat leher korban dengan kawat, sementara KI menutup mulut korban dengan sebo," ujar AKP Ngadi.
Baca juga: Fakta Pembunuhan Cinta Segitiga, Desahan Menjadi Kode Eksekusi Korban
Setelah korban benar-benar tewas, kedua pelaku menyimpan jasad korban di gudang dan kemudian melaksanakan Salat Maghrib jamaah.
Karena lapar habiskan tenaga untuk membunuh, kedua pelaku sempat membeli sate ayam keliling dan menyantapnya bersama.
Setelah sholat Isya, KI kelimpungan untuk mencari tempat pembuangan jenazah suaminya.
"Setelah shalat Isya berjamaah dan makan sate itu, keduanya baru melakukan rencana membuang jasad korban," kata AKP Ngadi.
Istri korban dan selingkuhannya itu pun sempat beberapa kali debat soal tempat pembuangan jenazah,.
Dari diskusi itu, kemudian diputuskan bahwa mayat korban dibuang di wilayah Sedayu menggunakan sebuah mobil.
"Mereka berdiskusi, mau pakai motor atau pakai mobil.
Baca juga: Misteri Pembunuhan di Ladang Jagung, Kakak Korban Temukan Jasad Sang Adik Sudah tak Bernyawa
Kalau pakai motor tidak bisa karena badan korban besar.
Kemudian diputuskan memakai mobil," kata AKP Ngadi.
punya hubungan gelap, sepupu dan istri korban habisi nyawa bos wajan, ketakutan karena ini (kolase TribunJogja/ist polres Bantul)
Pembunuhan yang dilakukan keduanya rupanya sudah direncanakan sejak sebulan lalu.
AKP Ngadi menyebut ada cinta segitiga antara tersangka KI, tersangka NK, dan korban.
Aksi pembunuhan ini diketahui dipicu ancaman dari korban yang hendak membunuh NK dan KI.
Hal itu karena korban sudah mengetahui ada hubungan gelap antara istri dan sepupunya itu.
"Kedua tersangka memang diancam mau dibunuh oleh korban. Ya karena korban sudah mengetahui kalau kedua tersangka punya hubungan khusus. Motifnya pembunuhan cinta segitiga," lanjutnya.
Sebelumnya, Nur Kholis sempat mengaku membunuh korban di dalam mobil dan dilakukan sendirian.
Namun, setelah penyelidikan, terungkap bahwa NK membunuh Budiyantoro sang bos wajan bersama istri korban yang juga selingkuhannya, KI.
AKP Ngadi menjelaskan sebelum pembunuhan Nur Kholis sempat berkomunikasi dengan KI untuk merencanakan pembunuhan.
KI juga memberi kode ke Nur untuk menghabisi Budiyantor pada 30 Maret 2021 malam.
Mandi dan sholat bareng selingkuhan setelah bunuh suami, istri kelimpungan cari tempat buang jasad (kolase TribunJogja/Polres Bantul)
Nur lalu datang ke rumah Budiyantoro pukul 14.00 WIB.
AKP Ngadi mengatakan KI membunuh saat Budiyantoro sedang melakukan hubungan badan.
"Tersangka melakukan saat korban dan istrinya melakukan hubungan badan," terangnya.
"Pembunuhan dilakukan dengan cara menjerat leher korban dari belakang dengan kawat,"imbuh AKP Ngadi dikutip dari Tribun Jogja.
Baca juga: Heboh Rencana Gugat Cerai, Nathalie Holscher Mengaku Masih Sayang Kang Sule
Saat Nur beraksi, KI tak tinggal diam.
KI bahkan membungkam mulut Budiyantoro saat teriak minta tolong.
Budiyantoro yang sudah tidak berdaya lalu dibungkus dengan kain seprai.
Setelah itu mayat diletakkan di garasi mobil hingga pukul 23.00 WIB.
"Setelah pukul 23.00 WIB, istri korban memberikan fasilitas berupa mobil kepada pelaku N untuk membuang mayat korban.
Istri korban ikut mengangkat korban ke dalam mobil Toyota Innova warna hitam," kata AKP Ngadi.
Barang bukti dibuang pelaku di tempat yang berbeda.
Istri korban, mengaku menyesal telah menghabisi nyawa sang suami.
Ia juga mengaku sedih karena tak bisa bertemu dengan ketiga anaknya.
Namun, KI menolak dianggap otak pembunuhan suaminya sendiri.
Ia mengaku sudah berusaha mencegah pelaku NK melakukan pembunuhan tersebut.
"Jadi saya itu seperti manut Mas Kholis gitu lho saat itu, yang jelas ide awal itu dari Kholis. Saya tidak terima kalau saya yang dituduh menyuruh membunuh (suaminya)," kata KI.
Kedua tersangka kini dijerat pasal 340 KUHP dan terancam 20 tahun penjara. (*)
Berita lainnya soal pembunuhan
SUMBER : TribunBogor/TribunJogja/Penulis: Uyun